Mohon tunggu...
Apriani Dinni
Apriani Dinni Mohon Tunggu... Guru - Rimbawati

Biarkan penaku menari dengan tarian khasnya, jangan pernah bungkam tarian penaku karena aku akan binasa secara perlahan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Memetik Huruf

19 September 2019   16:20 Diperbarui: 19 September 2019   16:40 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memetik Huruf Untukmu

Pohon huruf  tumbuh subur berbuah lebat

Di petik satu persatu di sulam  menjadi kata

Kata demi kata merangkai  kalimat indah penuh kerinduan

Tertulis dari hati untuk sampai pada sebuah hati nun jauh disana

Hanya engkau yang akan merasakan ada hati yang selalu merindu

Huruf demi huruf tersimpan indah dalam toples kaca

Di pungut satu persatu  menjadi sebuah diksi

Hanya engkau yang tahu sebuah diksi rahasia pemersatu rasa

ADSN1919

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun