Mohon tunggu...
Mina Apratima Nour
Mina Apratima Nour Mohon Tunggu... Jurnalis - :: Pluviophile & Petrichor ::

IG @fragmen.rasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari Ini Tuhan Alpa

7 Juli 2020   12:29 Diperbarui: 7 Juli 2020   12:42 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernah kurawat jenggala aksara. Dari sekian musim yang menerpa. Bersemi puspa penyejuk netra. Tualang singgah demi sekejap nirmala. Bagai rama-rama, menyesap habis keindahannya yang tiada tara. Lalu sepersekian detik, lambai getir tercipta. Setelah mengalum, mereka pergi tinggalkan kunarpa.

Wahai yang utas menabur lara selepas semara. Mendekatlah kemari. Bersenggama bersama dura. Berdesah tentang sedih yang tak mampu berkisah. Tasbihkan wadak sebagai penggawa, pemanggul dosa-dosa adiluhung buana. Usah risau tentang nirwana. Hari ini Tuhan alpa, meperlatakan kita di palung nista.

Jangan kau tunggu dahina! Baskara gegas membungkus denyar cahaya. Menyisakan katastrofe, rentetan aksara mewujud melankolia. Rupa menghitam. Tiada sujana.

Aku dan kau.
Noktah kesumba di catatan Yang Kuasa...


- Jakarta, 18 Juni 2020 -

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun