Mohon tunggu...
Anton Rumandi
Anton Rumandi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Masyarakat UPN Veteran Yogyakarta

Tetap Semangat dan Sukses Selalu!

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Wajah Baru PKL Malioboro di Teras Malioboro 1

7 Juni 2022   13:15 Diperbarui: 7 Juni 2022   13:19 1873
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awalnya beliau menolak relokasi ini yang sudah terlanjur nyaman berjualan di sekitar jalan Malioboro karena dari sisi pemasukan cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga di Sentolo, Kulon Progo, DIY. "sebenarnya saya gak mau mas pindah ke sini, yaa karena enak disana dulu" ucap Pak Sakir saat kami wawancarai. 

Tanggapan Pak Sakir tersebut menjadi penanda bahwa sejujurnya hati kecil para PKL menolak relokasi yang dilakukan oleh pemerintah DIY. Namun, pada akhirnya mereka bersedia untuk direlokasi karena ada perjanjian yang sudah ditetapkan sebelumnya. "yaa kami mau gak mau pindah mas, karna dulu sudah ada perjanjian dengan pemerintah. Intinya ketika mereka ingin menggunakan, ya kami siap gak harus pindah karna tanah milik pemerintah" imbuh Pak Sakir.

Akan tetapi, setidaknya dengan direlokasikannya para PKL ke Teras Malioboro 1 (satu) mengurangi masalah atau konflik terutama antar pedagang yang bersangkutan.

Walaupun sempat mendapat protes dari para PKL yang merasa sudah nyaman berjualan di sekitar jalan Malioboro. Kunci dari keberhasilan relokasi ini adalah produk hukum yang dibuat oleh pemerintah DIY melalui Walikota terkait izin berdagang para PKL.

Perjanjian ini menjadi senjata jitu sehingga dalam penertibannya tanpa diwarnai kerusuhan ataupun protes yang berarti dari pedagang kaki lima yang direlokasi. 

Seperti yang diungkapkan Pak Sakir bahwa para PKL hanya bisa menuruti aturan yang berlaku. "yaa itu tadi mas, dengan adanya surat ijin dagang dari walikota untuk berjualan disekitar Jalan Malioboro sekaligus perjanjiannya sehingga otomatis kami gak bisa ngelawan, manut mawon lah, kalo demo nanti kita malah gak dapet tempat. Jadii yaa, pemimpinannya nyuruh manut kita ya manut aja mas" ungkap pria berusia 53 tahun ini. 

Artinya, ada ketakutan dari para PKL tidak mendapat tempat relokasi nantinya apabila mereka melayangkan protes berlebihan kepada pemerintah daerah sehingga mereka terpaksa mengikuti aturan guna bertahan hidup.

Sejak peresmian Teras Malioboro yang dimulai pada tanggal 1 Februari 2022, pedagang kaki lima harus sudah memindahkan dagangannya ke tempat yang sudah disiapkan oleh pemerintah Yogyakarta. Teras Malioboro 1 (satu) berada di Gedung bekas Bisokop Indra yang terletak di Kawasan selatan Maliobro. 

Sedangkan Teras Malioboro 2 (dua) berada di lahan kosong yang merupakan bekas kompleks kantor Dinas Pariwisata utara Malioboro, tepatnya di sebelah utara kantor DPRD DIY. 

Dalam proses relokasi pedagang kaki lima di sepanjang Jalan Malioboro pastinya sangat banyak dinamika dan juga permasalahan yang ada. Melalui program baru dari pemerintah terkait relokasi para pedagang kaki lima membuat banyak hal dalam penyesuaiannya.

 Salah satunya mengenai omzet penjualan yang kami dapat informasinya dari beberapa pedagang. Mengenai omzet yang didapat setelah dipindah dari sepanjang malioboro ke Teras Malioboro 1 (satu) sekarang tidak menentu, bahkan dari salah satu pedagang souvenir yang kami temui perbedaannya sangat jauh dan tidak ada setengahnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun