Mohon tunggu...
Purbo Iriantono
Purbo Iriantono Mohon Tunggu... Freelancer - Jalani inspirasi yang berjalan

"Semangat selalu mencari yang paling ideal dan paling mengakar" merupakan hal yang paling krusial dalam jiwa seorang yang selalu merasa kehausan kasih...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Bandung dan Seorang Penyair yang Menolak Nabi Pungkasan

20 Juni 2019   09:15 Diperbarui: 23 Juni 2019   14:08 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

yang melengos tuk tolak silam yang tinggalkan remah "nelongso"

tuntasan masa lalu yang mendua 

jadi bayang buram erosmu

Ku ingat kala jalan melintas di

ranah kadungora tepat di muka saung asep strowberry,

di tengah pekat sekitar nan subur menghijau,


tumbuh pohon tunggal kekar nan tinggi bak hendak capai langit 

yang sayangnya meranggas...

nyaris seluruh daunnya habis terkuras

mungkin sang akar kurang dalam menderas

asi di dasar susu sang ibu bumi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun