Mohon tunggu...
antok djaya
antok djaya Mohon Tunggu... -

sajak, narasi, seni, semua terlahir dari gagasan hati karena kemurahan sang Ilahi jangan kau kufuri selalu syukuri.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Secangkir Kopi untuk Semesta

23 Oktober 2018   14:10 Diperbarui: 23 Oktober 2018   14:30 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi setidaknya aku dan kamu pernah tersenyum dan menangis bersama,

 Tertawa dan menjerit, 

Menatap dan berkedip, 

Berkata dan berbisisk.

Aku masih banyak urusan semesta.

Aku harus menikmati kopiku, 


Dan merasakan manis dan pahitnya hidup, 

Panas dan hitamnya hidup, 

Sampai dasar cangkir yang tertutup ampas hitam.

Tapi aku lupa menawarimu,

Bahwa tak terasa nikmat ketika aku harus menghabiskan secangkir kopi ini tanpa kau juga meminunya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun