Mohon tunggu...
Antin Agustin
Antin Agustin Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Leo, Bacpacker, Railway Fans dan sedang belajar menjadi travel blogger. Tulisan disini bersumber dari blog saya https://delapanagustus.wordpress.com/ Mari kenali negerimu, jelajahi negerimu dan cintai negerimu dengan travelling. cheers!! @antin.agustin

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Seribu Kisah yang Terlupakan di Kepulauan Seribu

27 Oktober 2015   23:54 Diperbarui: 30 Oktober 2015   01:15 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah lengkap pulau Onrust bisa kita lihat di museum kecil yang dibangun pemprov DKI Jakarta untuk melestarikan benda arkeologi yang masih ada.

[caption caption="Miniatur Benteng dan pemukiman jaman VOC di Pulau Onrust, yang artinya tidak pernah isrirahat "Un Rest". (Dok.Pribadi)"]

[/caption]

 

Waktu sudah menunjukkan pukul 16:00 WIB, rombongan kami bergegas ke tujuan selanjutnya,  Pulau Kelor. Pulau yang memiliki luas sekitar 1,5 hektar ini juga terdapat sisa reruntuhan benteng Martello. Bentuk benteng ini hampir sama dengan yang ada di Pulau Bidadari.

[caption caption="Benteng ini terbuat dari batu bata merah berbentuk lingkaran dimaksudkan supaya senjata bisa bermanuver 360 derajat.(Dok. Pribadi)"]

[/caption]

[caption caption="Kalau di era kolonial, serdadu VOC mengintip musuh lewat lubang ini, di era saya bisanya mengintip orang lain yang sedang *silahkan disimpulkan sendiri *ehemm *cieeee (Dok.Pribadi) "]

[/caption]

[caption caption="Kenapa harus ada perang, reruntuhan tembok benteng aja bisa duduk berdampingan menikmati senja, mengapa aku dan kamu tidak ? *salah fokus (Dok.Pribadi)"]

[/caption]

Tak terasa matahari mulai meredupkan cahayanya di ufuk barat, itu tandanya kami harus segera balik ke Pulau Bidadari. Sayang sekali tidak sempat berkunjung ke Pulau Cipir yang terdapat bekas bangunan asrama haji. Tapi tak apalah, berkunjung ke Pulau Onrust sudah bisa menjelaskan banyak seribu kisah yang belum saya ketahui tentang peradaban teluk Jakarta di jaman dahulu.

[caption caption="Perahu rombongan kami kembali ke Pulau Bidadari diantar hangatnya matahari senja. (Dok.Pribadi) "]

[/caption]

Malam harinya kegiatan kami diisi dengan acara ramah tamah dan barbeque. Sangat berkesan sekali bagi saya, karena ini pertama kalinya bisa bergabung dan berkenalan dengan blogger kompasiana lainnya dengan segudang pengalaman mereka. Bagaimana tidak berkesan, sebelum ikut blog trip ini saya hanya menulis di blog pribadi saja, hanya ingin mengabadikan kisah, syukur-syukur tulisan saya bisa bermanfaat dan menginspirasi orang lain.

Saya belum memiliki kenalan blogger lainnya yang bisa dijadikan mentor atau sekedar sharing. Ada yang berkunjung dan comment di blog rasanya sudah besyukur karena artinya orang lain mengharagai karya kita. *sstt Tin, kok kamu jadi curcol sih, yuk tidur sudah jam 22:00 WIB, besok subuh kita mau hunting sunrise.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun