Mohon tunggu...
Annisa Solihati
Annisa Solihati Mohon Tunggu... Tim Humas dan Sekretaris di Pusat Pengembangan SDM Aparatur, bergerak di bidang Pengembangan SDM Aparatur Kementerian ESDM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Berawal dari hobi menulis cerita cinta di buku harian semasa remaja, kemudian diarahkan untuk menulis berita pelatihan saat bekerja, akhirnya ketagihan untuk mengolah kata-kata menjadi tulisan bermakna berupa informasi untuk para pembaca. Voilà, semoga bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Menggapai Net Zero Emmision Nasional

14 Juli 2022   09:37 Diperbarui: 14 Juli 2022   09:42 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ia juga menjelaskan bahwa perlu ada keberanian untuk upaya pengurangan energi fosil. Misal, dengan cara menerapkan pajak karbon dan pembatasan operasional pembangkit listrik berbasis batubara (PLTU). Bisa juga dengan kebijakan retirement atau memensiunkan PLTU yang sudah tua.  Kontrak tidak diperpanjang atau PLTU selanjutnya digantikan dengan pembangkit energi baru terbarukan. 

"Saat ini kita sudah memiliki peta yang secara bertahap mengistirahatkan PLTU-PLTU yang sudah layak untuk di pensiunkan," tambah Pak Dirjen.

Menumbuhkan Kesadaran, Mengubah Budaya

Dalam paparan lebih lanjut, faktor budaya juga menjadi kunci penentu dari kesuksesan NZE.  Untuk mengubah pandangan dan kebiasaan lama di masyarakat perlu usaha sosialisasi yang masif. 

Kampanye pentingnya penggunaan energi bersih untuk penyelamatan bumi dan lingkungan kehidupan harus terus didengungkan. Tahapannya mulai dari edukasi untuk membangun kesadaran atau self-awarness sampai membangun masyarakat yang partisipatif. 

Isu NZE seharusnya berkembang menjadi gerakan moral, sebagaimana gerakan "Perang Melawan Sampah Plastik". 

Nah, bincang bincang tentang NZE memang selalu menarik untuk dibahas. Tak terasa, waktu sudah menunjukan pukul 8.30 WIB dan wawancara harus berakhir. 

Ada sebuah wisdom apik yang datang dari Pak Dadan di penghujung wawancara: "Tanpa manusia, alam akan tetap ada. Tanpa alam, manusia tidak akan ada. Jadi sudah cukup kita merusak alam. Kini waktunya kita memperbaiki."

Sungguh dalam. Patut kita renungkan. (Aries Setyarto)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun