Mohon tunggu...
annisa hibatuljahiroh
annisa hibatuljahiroh Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

memasak

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Takdir si Bumi

30 Oktober 2022   15:40 Diperbarui: 30 Oktober 2022   15:58 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

        Ini dia si bumi

Biru dari jauh tatap mata

Mulai tampil musim semi

Nun jadi kerun adanya

        Ini dia si terra

Dulu paru cemerlang hijau

Sentosa menggelora 

Kini pekat kerontau kacau 

     Ini dia si planet manusia 

Tersihir pelahan tertindas kotoran 

Kini tak lagi sama

Tersirna memupus terampas kesucian

Ini dia si planet sampah

Kasihan dia terbilang

Dalam kesia siaan terbuang

Tak hentinya ia mencair 

Terpaksa sudi meratapi takdir

Menggerutu tapi terbelenggu

Remuk redam namun tetap diam

Dalam dunia sakit terjerat

Ia menangis seraya melaknat

Dasar penghuni keparat!!!!

Apa daya aku yang mampir telat?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun