Mohon tunggu...
annisa
annisa Mohon Tunggu... Mahasiswa

Menemukan inspirasi dari tanah yang ditanami, halaman buku yang dibaca, dan bahasa yang mempertemukan. Saya menulis tentang agrikultur, literasi, dan lingkungan hidup sebagai bentuk kontribusi kecil untuk perubahan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pojok Toga: Edukasi Herbal dari Desa untuk Negeri

21 September 2025   00:45 Diperbarui: 21 September 2025   00:45 8
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Bersama Ibu-Ibu PKK Desa Bojonegoro bersama dengan mahasiswa KKN 

Temanggung, 4 & 22 Agustus 2025 – Semangat gotong royong dan inovasi kembali tumbuh di Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Melalui program “Pojok TOGA: Edukasi Herbal dari Desa untuk Negeri”, masyarakat desa—khususnya ibu-ibu PKK—bergerak bersama mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang dalam mengelola dan melestarikan tanaman obat keluarga (TOGA) sebagai salah satu wujud nyata mendukung ketahanan pangan dan kesehatan dari rumah.

Membuka Ruang Hijau dengan Taman TOGA

Pada 4 Agustus 2025, Ibu-Ibu PKK Desa Bojonegoro berkumpul untuk membuat taman TOGA yang ditata di ruang terbuka desa. Taman ini tidak hanya menjadi ruang hijau yang asri, tetapi juga sarana belajar sekaligus konservasi tanaman obat. Berbagai jenis tanaman seperti jahe, kunyit, kencur, serai, hingga daun sirih ditanam bersama.

Kegiatan ini memperlihatkan antusiasme  ibu-ibu PKK, yang menyadari bahwa tanaman sederhana di pekarangan rumah menyimpan potensi besar, baik untuk kesehatan keluarga maupun mendukung kemandirian desa.

Edukasi Lewat Leaflet untuk Pengetahuan Bersama

Selanjutnya, pada 22 Agustus 2025, kegiatan dilanjutkan dengan pembagian leaflet edukasi oleh Mahasiswa KKN Universitas Negeri Semarang mengenai TOGA kepada Ibu-Ibu PKK Desa Bojonegoro. Leaflet ini berisi informasi tentang pengertian TOGA, jenis-jenis tanaman obat yang mudah dibudidayakan, hingga manfaatnya bagi kesehatan dan ketahanan pangan keluarga.

Dengan media sederhana ini, masyarakat semakin mudah memahami bahwa menanam TOGA bukan hanya sekadar hobi, melainkan langkah kecil namun berarti dalam menjaga kesehatan sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis rumah tangga.

Program “Pojok TOGA” tidak hanya mengedukasi, tetapi juga menumbuhkan kembali semangat gotong royong. Ibu-ibu PKK menjadi ujung tombak kegiatan ini, dengan harapan mampu menularkan pengetahuan dan semangat konservasi tanaman obat kepada keluarga masing-masing.

Selain itu, pengelolaan kebun TOGA bersama membuka peluang bagi inovasi lokal—mulai dari pengembangan produk herbal sederhana hingga pemanfaatan taman TOGA sebagai pusat edukasi bagi generasi muda.

Menuju Desa Mandiri dan Sehat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun