Mohon tunggu...
Anisah Arief
Anisah Arief Mohon Tunggu... Guru - Hitam putih

Seseorang yg mengagumi senja

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Bunga Liar

20 April 2017   21:26 Diperbarui: 21 April 2017   07:00 486
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

″Aku tidak menolakmu, Mat″ mata bening itu samar tertutup kabut. Berbagai penggalan peristiwa berkelebat. Ada sosok Rendy yang tertawa sambil menggandeng Maya. Wajah bapak yang sedih dan tangisan ibu saat mendengar putusan dokter tentang penyakitnya yang tidak dapat disembuhkan. Bau obat dan panggilan-panggilan yang menyayat.

″Tabahkan hatimu, Nak. Dokter bukan penentu umur manusia, Allah yang lebih berkuasa.″

Suara-suara itu terasa pedih dan menyesakkan dada. Butiran bening mengalir dari balik kacamatanya. Pelan dia menghapusnya.

″Apakah kamu sudah punya pacar ?″ kegusaran Mamat membuatnya tak melihat kesedihan di wajah gadis didepannya.

Latifah kembali menghela nafas, aku harus kuat katanya dalam hati.

″CintaNya padaku lebih besar daripada cinta siapapun. Tak ada yang membuatku tenang selain selalu bersamaNya,″


″Siapa dia ?, aku akan membuatnya babak belur karena telah merebutmu dariku.″ wajah Mamat memerah.

Latifah tersenyum arif. Ya Allah, bantu aku memahamkan cinta pada-Mu.

″Dia juga mencintaimu, Mat. Dia Maha Pengasih dan Penyayang. Dan tidak ada kekuatan apapun di dunia ini yang dapat mengalahkanNya... ″ Latifah tersentak, kedatangan teman-temannya membuatnya jengah.

″Haayooo...lagi ngapain Si Bos sama Putri Salju ? ″ gerombolan Si Berat yang terdiri dari Giman, Topan dan Dudung datang mengejutkan Mamat yang serius mendengarkan Latifah.

Mamat terkesiap. ″Kurang asem !, ngak enak ya lihat orang seneng. ″ semprotnya sambil berdiri dan menjitak kepala Giman yang paling dekat dengannya. Wajahnya memerah karena malu. Bisa bahaya reputasi kalau ketahuan trio gemuk tukang ngocol ini...habis awak dikerjain nanti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun