Lebih Murah dan Efektif
Calon pemimpin nggak perlu keluar biaya besar buat bikin iklan TV atau kampanye keliling kota. Dengan strategi digital yang tepat, mereka bisa menjangkau lebih banyak orang dengan biaya lebih rendah.
Transparansi Lebih Baik
Dulu, janji kampanye cuma bisa didengar lewat ceramah politik. Sekarang, semua jejak digital tersimpan. Pernah janji? Tinggal cek akun sosial medianya. Gagal menepati? Netizen pasti langsung ngegas!
Namun, di balik segala manfaatnya, kampanye digital juga rawan disalahgunakan. Penyebaran hoaks, manipulasi algoritma, penggunaan bot, hingga eksploitasi data pribadi menjadi ancaman serius. Inilah yang memicu perdebatan besar: apakah regulasi diperlukan untuk mengontrol kampanye digital demi menjaga transparansi dan keadilan, atau justru membatasi kebebasan berekspresi?
Tantangan Kampanye Digital: Bebas Tapi Berbahaya?
Kampanye digital memang membawa banyak manfaat, tapi juga punya tantangan besar yang bisa mengancam demokrasi.
Misinformasi dan Hoaks
Berita palsu mudah menyebar, apalagi kalau menyangkut isu sensitif. Fitnah dan manipulasi fakta sering digunakan untuk menjatuhkan lawan politik, sementara klarifikasinya justru kalah cepat viral.
Manipulasi Algoritma dan Micro-Targeting
Media sosial menampilkan konten sesuai minat pengguna. Tim kampanye memanfaatkan ini untuk menargetkan iklan politik ke audiens tertentu, membuat pemilih hanya melihat satu sisi informasi tanpa pertimbangan objektif.