Rintik hujan, tanah basah
Debu-debu kalang kabut, para bakteri bekerja
Petrikor muncul tanpa permisi
Bau tanah khas mampir tanpa aba
Air jatuh membuarkan awan, bawa bau mengusik indra
Nostalgia mengetuk tidak sopan melihat orang dan hujan
Kala hujan tiba kita jalan berdua di bawah payung
Berdempetan memerah bersemu menjaga agar tak basah
Sepatu lembap terasai abai menapak kubangan
Kita berjalan begitu saja di bawah guyur hujan
Napas mendengus bau tanah lembap menjadi
Itu hanya kenangan yang sudah berlalu
Lama sekali bahkan wajar terlupa
Hujan tiba bawa kenangan, kenangan kita yang sudah lampau
Kenangan saat kita masih berdua, bukan sendiri seperti sekarang
---restyu, 160323.
Baca juga: puisi di jurnal coretanku.