Mohon tunggu...
Anggana Respati Lugina
Anggana Respati Lugina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hidup untuk berpetualang, berpetualang untuk hidup

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pendakian Gunung Sindoro via Sigedang Saat Masa Pandemi

14 November 2021   21:27 Diperbarui: 17 November 2021   14:30 1875
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kenampakan Gunung Sindoro via Sigedang (dok. Mapagama) 

Aktivitas pendakian gunung kembali diperbolehkan oleh pemerintah dengan memerhatikan protokol kesehatan yang ada. Hal ini tentu menjadi kabar gembira bagi para penggiat alam untuk kembali berkegiatan setelah beberapa bulan harus terhenti sementara. Salah satu gunung yang telah dibuka dan dapat menjadi referensi bagi para penggiat alam adalah pendakian Sindoro via Sigedang.

Jalur Sigedang termasuk jalur yang cenderung sepi dibandingkan beberapa jalur pendakian Sindoro lainnya. Letak lokasi yang berada di sebelah utara gunung Sindoro dan sedikit jauh dari perkotaan membuat jalur ini tidak sepopuler jalur lainnya. Meskipun tidak sepopuler jalur lainnya, tetapi jalur ini menawarkan pemandangan yang tidak kalah menarik dengan jalur - jalur lainnya.   

Pendakian dapat dilakukan dengan menuju basecamp yang berada di Jl. Tambi, Sigedang, Kec. Kejajar, Kab. Wonosobo, Jawa Tengah. Kondisi basecamp sendiri sangat nyaman dan memadai. Tempat parkir dan area istirahat yang luas dengan hamparan tikar dan MCK yang bersih membuat pendaki yang akan melepas penat sebelum/setelah pendakian akan merasa nyaman.

Setibanya di basecamp, pihak pengelola akan meminta kepada calon pendaki untuk menunjukan sertifikat vaksin dan mengurus perizinan pendakian. Untuk simaksi, pendaki cukup membayar sebesar Rp25.000,00 dan untuk biaya parkir mobil cukup membayar sebesar Rp20.000,00. Terdapat pengecekan logistik sebelum dan setelah pendakian oleh pihak pengelola untuk memastikan tidak ada sampah yang tertinggal di gunung. Pendaki juga dipastikan dalam kondisi fit dan tidak menunjukan gejala Covid-19. 

Pendakian 

Basecamp -- Pos I

Kondisi Jalur Sepanjang Kebun Teh (dok. Mapagama)
Kondisi Jalur Sepanjang Kebun Teh (dok. Mapagama)

Jalur pendakian dimulai dengan melewati jalan aspal dan terdapat ladang warga di kanan kiri jalur. Memasuki area perkebunan teh hingga pos I  jalur cukup landai dan melewati jalan setapak. Untuk estimasi waktu pendakian sekitar 20 menit.

Pos I – Pos II

Kondisi Pos I (dok. Mapagama)
Kondisi Pos I (dok. Mapagama)

Pada pos I terdapat shelter terbuka seluas 6x8 meter. Perjalanan dari pos I menuju pos II masih berupa jalan setapak pada area kebun teh. Jalur kebun teh merupakan jalur tersingkat dibandingkan melewati jalur kerikil yang harus memutar. Untuk estimasi waktu pendakian sekitar 50 menit.

Pos II – Pos III

Kondisi Pos II (dok. Mapagama)
Kondisi Pos II (dok. Mapagama)

Pada pos II terdapat shelter terbuka yang mirip seperti pada pos I. Dari pos II kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Patok Wesi. Patok Wesi adalah area perbatasan antara kebun teh dengan area hutan. Patok Wesi ditandai dengan tanda ber-banner bertuliskan larangan dalam pendakian. Estimasi waktu pendakian menuju Patok Wesi sekitar 35 menit. Medan mulai menanjak dan sedikit curam. Pada Patok Wesi dapat didirikan sekitar 1-2 tenda  kapasitas 4 orang. 

Dari Patok Wesi menuju pos III atau Watu Tulis medan mulai terjal dengan pijakan akar dan batu – batuan. Estimasi waktu pendakian dari Patok Wesi menuju Pos III sekitar 175 menit.

Pos III – Pos IV

Medan di sekitar pos III cukup landai sehingga dapat didirikan sekitar 2 tenda. Untuk campsite dapat sedikit naik dari pos III. Medan sangat terjal dan berbatu licin. Estimasi dari pos III menuju campsite sekitar 30 menit. 

Pada campsite dapat didirikan maksimal 40 tenda kapasitas 4 orang, disamping itu kondisi area campsite cukup terbuka sehingga hembusan angin terasa cukup kencang. Dari campsite menuju pos IV atau Ladang Batu I kondisi cukup terbuka dan tidak terdapat pohon besar untuk melindungi dari angin. Selain itu, medan cukup licin karena pijakan berupa area berbatu terjal. Estimasi waktu pendakian sekitar 60 menit.

Pos IV – Puncak

Pos IV cukup sempit dengan kelerengan yang cukup curam sehingga tidak direkomendasikan untuk pendirian tenda di area ini. Setelah melalui pos IV atau Ladang Batu I kemudian menuju Ladang Batu II dengan kondisi medan yang terjal dan berbatu licin. Estimasi dari Ladang Batu I menuju Ladang Batu II sekitar 95 menit. 

Dari Ladang Batu II kemudian menuju Sabana dengan medan batuan terjal namun estimasi waktu yang lebih singkat atau cukup 15 menit. 

Sabana merupakan area hamparan yang luas dan terbuka sehingga angin cukup kencang. Ketika memasuki kawasan Sabana, maka tanda bahwa Puncak Sindoro semakin dekat. Estimasi perjalanan dari Sabana menuju Puncak cukup sekitar 15 menit. Pada puncak tidak terdapat vegetasi. Bau belerang dapat semakin tercium ketika perjalanan dari Sabana menuju puncak.

Kondisi Kawah Pada Puncak Sindoro (dok. Mapagama)
Kondisi Kawah Pada Puncak Sindoro (dok. Mapagama)

Pada puncak terdapat kawah aktif yang mengeluarkan asap dengan batuan di bawah kawah berwarna putih. Kawasan ini cukup berdebu karena area yang didominasi pasir. Terdapat plang yang menandakan area puncak dengan keterangan pendakian via jalur Sigedang.

Demikianlah sedikit informasi mengenai pendakian gunung Sindoro via Sigedang. Untuk peta dan referensi kenampakan di basecamp Sigedang dapat Anda lihat di link berikut, https://storymaps.arcgis.com/stories/7167029d9c9b43cbac26b09193265ff0 .  Semoga dapat memberikan gambaran dan menjadi referensi. Selamat berpetualang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun