Media sosial adalah sebuah media daring, dengan para penggunanya bisa dengan mudah  berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan apapun contoh contoh media social anatara lain Facebook,Instagram,dan lain sebagainya. Dimana kita bisa terhubung dengan seluruh dunia. Karena mudahnya penggunaan dan luasnya jangkauan dari media sosial, hal ini banyak dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk menyebarkan sebuah informasi. Namun, tak semua informasi yang disebar luaskan ialah benar adanya. Contohnya seperti video dibawah ini
Divideo tersebut membahas tentang kerusakan Bendera Merah Putih. Yang dimana disalah satu kota yaitu Surabaya ada sebuah asrama kusus orang Papua. Pada tahun 2018 pemilik asrama dan ormas sempat bersiteru.Â
Dan pada tahun 2019 ada sebuah kejadian dimana Benderah Merah Putih rusak dan sudah berada di selokan,masyarakat mengetahui itu ketika sesorang mengvideokan dan menyebarkannya,sehingga terjadi lagi keributan.
Tanggapan saya terhadap video tersebut adalah,orang yang menyebar luaskan saya anggap bersalah dikarenakan mereka menyebarkan tanpa penjelasan,sehingga membuat banyak orang salah paham,dan berakibat masyarakat langsung menghakimi bahkan berkata kasar kepada mahasiswa yang berada dalam asrama,tanpa mendengar penjelasan terlebih dahulu,bahkan ketika pemilik asrama menjelaskan masyarakat enggan untuk percaya karena banyaknya oknum yang menyalahkan kepala asrama.
Media sosial bisa menjadi lawan dan kawan bagi demokrasi tergantung kepada pengguna media sosial tersebut. Kita bisa menggunakan media sosial untuk menerapkan demokrasi,tapi kita juga bisa menggunakan media sosial untuk merusak demokrasi yang kita anut pada saat ini. Hal tersebut saya simpulkan setelah melihat beberapa berita dan kejadian yang terjadi karena sesuatu yang ada dimedia sosial.