Inovasi Program PELAPOCE sebagai Upaya Pencegahan Stunting pada Masa Covid-19

Ditemukan tingkat ekonomi keluarga tergolong masih rendah dapat menyebabkan masalah resiko terjadinya gizi kurang lebih tinggi dibanding tingkat ekonomi keluarga yang lebih dari 1jt. Yaitu ada 10% dengan penghasilan <1.798.000 sehingga sulit untuk mencukupi gizi seimbang yang di berikan kepada anak. Dan masih banyak pekerjaan orang tua yang bekerja sebagai buruh di dalam kota maupun di luar kota sehingga anak sulit untuk mendapatkan perhatian khusus pada orang tua. terjadinya stunting ini meliputi :

Penyakit infeksi

ASI eksklusif

Pola asuh

Higiene dan sanitasi

Pemanfaatan layanan kesehatan

• Pembahasan

Pandemi Covid-19 telah mendorong Pemerintah Indonesia dalam menghadirkan layanan publik dengan menggunakan teknologi digital. Inovasi itu dilakukan untuk penanggulangan masalah-masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia sekaligus mendukung pemulihan ekonomi yang kuat dan tangguh. 

Di era digital sekarang pemerintah telah menciptakan media kesehatan yang dapat di akses dan di pahami oleh masyarakat salah satunya media poster yang merupakan sarana berbentuk tulisan dan gambar dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat tentang pencegahan stunting saat pandemi dengan menerapkan pesan-pesan tersirat yang di sertai edukasi secara lisan agar masyarakat memahami tujuan dan pemanfaatan dari kesehatan sendiri.

Adapun selain itu pemanfaatan dilaksanakan program ini untuk Memberikan penerapan secara efektif kepada masyarakat agar bisa memahami akan terjadinya stunting saat pandemi. Dengan menerapkan pola gizi dan pola kebersihan keluarga. Inovasi program pelapoce tidak hanya penempelan poster tentang stunting pada balita saja melainkan memberikan edukasi kepada masyarakat (Ibu balita) agar informasi tentang kesehatan stunting pada balita dapat dimengerti dengan baik. Adapun beberapa kegiatan pendamping program Pelapoce adalah seperti program Edubak, Balita sehat (sosialisasi serta pemberian makanan tambahan), Bucer Konsebder (Ibu cerdas konseling bersama kader), Pemberian tablet penambah darah.

• Adapun program intervensi yang telah di lakukan adalah sebagai berikut:
• 
  
  • EDUBAK

• Edukasi yang dilaksanakan secara daring meskipun kurang efektif tetapi penyampaian yang di lakukan dengan penjelasan secara terperinci yang di sertai pemaparan video animasi terkait cegah stunting saat pandemi bagi remaja yang saat ini di daerah perumahan podosugih khusus nya untuk masalah stunting lebih tinggi agar teratasi dan dicegah sejak awal. Maka dari itu realisasi dari pelaksanaan edukasi ini guna mencapai kesadaran responden, komitmen, praktek pengasuhan serta gizi ibu dan anak sejak dini. Yang dihadiri oleh 5 orang yang diantaranya 2 ibu hamil, 1 ibu balita, 2 remaja serta terlaksanakan pada tanggal 5 Desember 2021, siang hari. Diharapkan dari hasil kegiatan ini adalah timbulnya rasa kesadaran responden akan pentingnya pola gizi dan pengasuhan anak di masa pandemi. Sehingga agar tidak terjadi timbulnya masalah stunting di kemudian hari.

  • PELAPOCE

• Awal sosialisasi program kegiatan ini dilaksanakan secara fisik dengan mengkunjungi beberapa rumah sasaran terdiri dari 2 orang yaitu yang melaksanakan kegiatan dan salah satu responden yaitu warga Perumahan Podosugih yang berkenan untuk terlibat dalam kegiatan ini. Sasaran responden semula mulai dari RT 1 RW 09 hingga RT 05 RW 09. Dalam hal ini hanya melibatkan warga RT 03 RW 09 Perumahan Podosugih saja serta tempat yang pantas untuk dijadikan promosi pengabdian adanya poster lawan stunting di era pandemi Covid-19. kemudian tidak hanya itu dan juga posttingan poster dibagikan secara online di media sosial agar disebar luaskan melalui media teknologi masa kini. Yang dilaksanakan pada tanggal 13 Desember 2021, sore hari. Diharapkan dari hasil kegiatan ini adalah ibu bisa menerapkan pola gizi dan pola kebersihan keluarga.

  • BALITA SEHAT
• Sosialisasi program kegiatan ini dilaksanakan secara fisik yang menggunakan metode ceramah dan diskusi selama sosialisasi berlangsung dengan lancar kegiatan ini dihadiri oleh kader posyandu dan 3 responden Perumahan Podosugih. Sasaran responden semula dari RT 01 hingga RT 05 akan tetapi hanya beberapa perwakilan dari RT saja dalam mengikuti sosialisasi ini. Pelaksanaan pemberian makanan tambahan ini secara aktif dilaksanakan dengan baik guna mengurangi penularan virus Covid-19. Sebelum dilakukan sosialisasi dihimbau responden untuk memakai masker dan mentaati protokol kesehatan selama kegiatan berlangsung, waktu yang digunakan selama sosialisasi ini juga berkurang  dan terbatas. Dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2021, sore hari. Diharapkan dari hasil kegiatan ini adalah agar ibu bisa meningkatkan status gizi balita dan memberikan sarana untuk menggerakkan peran serta masyarakat dalam mendukung kesinambungan penyelenggaraan posyandu.
• 
  
• BUCER KONSEBDER
•         Program konseling ini dilaksanakan secara online secra individu yang berupa curhat tentang kesehatan anak, remaja dan ibu hamil selama pandemi. Realisasi pelaksaan kegiatan ini telah dilaksanakan dengan menggunakan metode diskusi interaktif baik dari responden dan satu kader posyandu yang terlibat Peran kader penting sebagai stakeholder untuk menjadi akun pribadi pada bimbingan konseling gizi stunting yang kemudian pembuatan link pada akun yang tersedia dengan mengajak beberapa responden untuk melakukan konseling kepada kader posyandu perumahan podosugih. Meskipun kegiatan dijalankan tidak secara rutin tetapi dapat memberikan output solusi bagi siapa saja yang berkonsultasi terhadap permasalahan kesehatan balita, remaja, dan kehamilan. Yang terlaksanakan pada tanggal 16 Desember 2021, dengan waktu yang tak terbatas melalui aplikasi signal konseling.
• 
  
• Pemberian tablet penambah darah