Faktor-faktor yang mempengaruhi pada balita di Perumahan  Podosugih adalah sebagai berikut :
Berat badan lahir
Ditinjau dari segi status berat badan lahir balita umur 5-60 bulan yang sudah diambil sebagai sampel terdapat 100% dengan jumlah frekuensi ada 20 balita namun tidak mengalami BBLR (berat badan lahir rendah) prevalensi >2500 gram hal ini tergolong tidak BBLR.
Jenis kelamin
Dari 20 balita yang berjenis kelamin laki-laki tergolong lebih rendah mengalami resiko stunting hal ini terjadi karena ada hubungannya dengan angka prevalensi status gizi. Anak perempuan lebih tinggi terjadinya resiko gizi lebih.
ASI eksklusif
Dari segi pemberian ASI eksklusif pada balita hingga umur 6 bulan, ada 25% balita yang tidak diberikan ASI sehingga muncul beberapa alasan dengan salah satunya ibu sulit untuk memberikan ASI pada anak maupun hanya memberikan susu formula saja sebagai pelengkap gizi hal ini akan menyebabkan rentan nya kemunculan penyakit infeksi pada anak salah satunya diare.
Tinggi badan ibu
Tinggi badan ibu ada hubungannya dengan faktor resiko kejadian stunting yaitu ibu dengan tinggi badan <150 dinyatakan pendek. Hal ini dilihat dari data frekuensi ada 10% ibu yang mengalami tinggi badan <150 tetapi tidak terjadinya resiko stunting pada anak dalam hal ini anak mendapatkan gizi dengan tergolong baik.
Faktor Pendidikan
Melihat dari status pendidikan ibu yang rendah terdapat 5% dikatakan ibu yang berpendidikan rendah hal ini karena pengetahuan ibu yang masih kurang.
- Faktor sosial status ekonomi