Mohon tunggu...
ANDRO AGIL NUR RAKHMAD
ANDRO AGIL NUR RAKHMAD Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Master of Islamic Banking and Finance UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Andong dan Becak sebagai Sarana Transportasi Wisatawan di Malioboro Yogyakarta

21 Desember 2018   16:35 Diperbarui: 21 Desember 2018   16:54 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

4. Asal usul dan latar belakang keluarga

Diantara sekian banyak para andong dan becak yang kami wawancarai, semua berasal asli dari daerah Yogyakarta, mereka mengutarakan bahwa mereka meneruskan pekerjaan dari orang tua mereka yang dahulunya juga menjadi pengendara andong dan becak, mereka meyakini apa yang diberikan dari pekerjaan orang tuanya dahulu harus ada generasi penerusnya. Jadi, untuk andong dan kuda nya memang milik pribadi, begitu pula dengan becak. Salah satu yang kita wawancarai kemarin bapak Sariono (Andong) Membiayai 4 anak, anak pertama SMP yang paling kecil masih 1 tahun. Rata-rata berumur 40 tahun keatas. Adapun yang masih muda berumur 20 tahun, melanjutkan usahanya demi membiayai kebutuhan keluarganya.

5. Penghasilan andong dan becak

Untuk penghasilan yang mereka dapatkan, dari hasil wawancara kita terhadap para andong dan becak rata-rata perhari Rp 50.000 -- Rp 200.000 untuk hari biasa, tetapi pada saat liburan mereka mengutarakan penghasilannya sekitar Rp 300.000 lebih perhari. Untuk harga yang ditawarkan kepada wisatawan lokal dan mancanegara saling tawar menawar guna mendapatkan harga yang pas untuk para wisatawan.

6. Respon Wisatawan

Kami juga mewawancarai beberapa wisatawan lokal maupun mancanegara, salah satu diantara mereka adalah Imam, wisatawan lokal asal Tegal, dan baru pertama kali berlibur ke Yogyakarta, "Sarana transportasi seperti andong dan becak memang harus dilestarikan, khususnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, karena disinilah yang masih kental dengan kebudayaan dan ketradisionalannya". Ujar Imam. 

Adapun Steve wisatawan dari Perancis, dia berkunjung ke Yogyakarta hanya untuk melihat kebudayaan yang masih ada di Indonesia, yaitu di Yogyakarta, "Banyak yang hilang di Indonesia tentang kebudayaannya, tetapi tidak dengan Yogyakarta, kota ini seakan bercerita kepadaku tentang kebudayaan Indonesia yang sangat istimewa".

Ujar Steve. Wisatawan yang paling banyak dan minat dengan andong dan becak kebanyakan dari jawa timur dan luar jawa, sumatra dan kalimantan, untuk wisatawan banyak berdatangan pada waktu liburan sekolah dan musim panas untuk mancanegara. Adapun dari para wisatawan juga mengeluhkan tentang harga yang tinggi untuk andong dan becak, tetapi meskipun dengan harga yang tinggi, mereka masih mau untuk menggunakan andong dan becak, karena faktor keunikan dan kenyamanan dari transportasi tersebut.

7. Kerjasama antara Pemerintah Daerah, Dinas Perhubungan dan Kepolisian

Ada kebijakan dari pemerintah daerah dan Dinas Perhubungan dalam pembersihan dan pemerataan parkir andong di kawasan Malioboro. Dari kepolisian menertibkan lalu lintas bagi para andong dan becak supaya tidak sembarangan dalam mengendarai transportasi tersebut, Sekitar 430 andong yang beroprasi di Yogyakarta, berdasarkan data dari ketua paguyuban andong. Dan ada ribuan becak yang ada di Yogyakarta. 

Maka dari itu setiap 1 bulan sekali para andong dan becak dikumpulkan oleh Pemda, Dishub dan Kepolisian bergiliran untuk mendapatkan pengawasan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh kedua transportasi tersebut. Untuk saat ini sudah diberlakukan plat untuk andong, dan berlaku sampai 3 tahun, supaya mudah untuk dikoordinir, adapun pemasangan dan perpanjangan dari plat untuk andong semua gratis dari pemerintah daerah Yogyakarta. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun