Mohon tunggu...
Andi Ronaldo Marbun
Andi Ronaldo Marbun Mohon Tunggu... Lainnya - Detektif informasi, pemintal cerita, dan pemuja mise-en-scène

Everyone says that words can hurt. But have they ever been hurt by the deafening silence? It lingers like the awkward echo after a bad joke, leaving you wondering if you've been forgotten, ostracized, or simply become so utterly uninteresting that even crickets find your company unbearable.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Warisan Presiden Jokowi: Transformasi Indonesia dalam Satu Dekade

29 Maret 2024   12:55 Diperbarui: 29 Maret 2024   13:04 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi pada Pertemuan Virtual Pertama Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (Dok. Kementerian Sekretariat Negara RI)

Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, menjadi orang nomor satu di Indonesia pada tahun 2014, membawa harapan perubahan bagi bangsa yang haus akan kemajuan. Hampir satu dekade kemudian, lanskap Indonesia telah bergeser secara nyata, didorong oleh kebijakan dan program yang diterapkan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi. Untuk menilai dampak-dampak dari pemerintahan di bawah kepemimpinan Jokowi, kita harus menggali lebih dalam angka-angka yang relevan, membandingkannya dengan pemerintahan sebelumnya, dan menyoroti pencapaian penting.

Pertumbuhan Ekonomi: Stabil di Tengah Gejolak Dunia

Kemajuan ekonomi menjadi faktor terdepan yang bisa digunakan untuk melihat peran pemerintahan di bawah Presiden Jokowi. Perekonomian Indonesia pada dekade sebelumnya telah mampu untuk menciptakan pertumbuhan positif. Pertumbuhan ekonomi tersebut juga diwarisi oleh pemerintahan Jokowi dan berhasil melanjutkan pertumbuhan positif PDB yang berkisar di angka 5%. Pemerintahan Jokowi, melalui pembangunan infrastruktur, insentif investasi, dan program sosial, mendorong pertumbuhan yang stabil tersebut. Pada tahun 2019, PDB mencapai 5,3%, melampaui estimasi banyak organisasi internasional dan pengamat ekonomi dunia. Meskipun pandemi menyebabkan penurunan sementara pada tahun 2022, IMF memproyeksikan peningkatan kembali menjadi 5,2% pada tahun 2023, memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia.

Revolusi Infrastruktur: Peninggalan Tak Ternilai dari Jokowi

Menyadari infrastruktur sebagai katalis pertumbuhan, Presiden Jokowi bersamaan dengan administrasi dari berbagai sektor merancang banyak program ambisius. Dari 2015 hingga 2023, lebih dari 18.000 km jalan baru dibangun, melebihi total gabungan yang dibangun oleh tiga presiden sebelumnya. Selain itu, 15 bandara baru diresmikan, dibandingkan dengan hanya 4 pada dekade sebelumnya. Peningkatan konektivitas ini mendorong perdagangan, pariwisata, dan investasi, serta mendorong aktivitas ekonomi di seluruh wilayah Nusantara.

Pengentasan Kemiskinan: Tantangan yang Dijawab dengan Program

Salah satu janji utama Jokowi adalah mengurangi kemiskinan. Di bawah kepemimpinannya, tingkat kemiskinan nasional turun secara signifikan, dari 10,96% pada 2014 menjadi 9,41% pada 2021. Ini berarti jutaan orang Indonesia keluar dari garis kemiskinan, dengan daerah pedesaan mengalami penurunan paling signifikan. Kemajuan ini diatribusikan pada program jaring pengaman sosial seperti Kartu Indonesia Sehat (asuransi kesehatan) dan Kartu Indonesia Pintar (beasiswa pendidikan), yang memberdayakan masyarakat rentan.

Pembangunan Manusia: Program yang Mencakup Banyak Aspek

Menyadari bahwa kemajuan ekonomi harus dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia, Jokowi memprioritaskan pendidikan dan kesehatan dalam satu dekade pemerintahannya. Angka partisipasi bersih untuk sekolah menengah atas (SMA) meningkat dari 81,9% pada 2014 menjadi 89,9% pada 2022, menunjukkan peningkatan akses ke pendidikan menengah. Demikian pula, harapan hidup saat lahir meningkat dari 70,7 tahun pada 2014 menjadi 72,9 tahun pada 2022, menyoroti kemajuan infrastruktur dan aksesibilitas layanan kesehatan.

Pengakuan Global: Prestasi Penting sebagai Bangsa yang Besar

Posisi Indonesia di dunia internasional juga meningkat pesat di bawah kepemimpinan Jokowi. Peringkat Indonesia pada Indeks Kemudahan Berbisnis Bank Dunia melonjak dari posisi 112 pada 2014 menjadi 40 pada 2020, menarik investasi asing yang signifikan dan mendorong diversifikasi ekonomi. Selain itu, Indonesia sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 dan KTT G20 2022, yang menunjukkan kemampuan organisasi dan memperkuat posisi Indonesia di panggung global.

Tantangan yang Tersisa: Aspek Penting untuk Presiden Selanjutnya

Meski pencapaian dari pemerintah di bawah Presiden Jokowi tidak dapat disangkal, tantangan tetap ada. Ketimpangan pendapatan masih menjadi perhatian, dan indikator sosial tertentu, seperti tingkat literasi, membutuhkan peningkatan lebih lanjut. Selain itu, navigasi pemulihan ekonomi pasca pandemi membutuhkan kewaspadaan dan intervensi kebijakan yang strategis. Meskipun demikian, warisan Jokowi kemungkinan akan dikenang sebagai era kemajuan di masa mendatang, didorong oleh pendekatan berbasis data dan komitmen untuk mengangkat bangsa dan masyarakat Indonesia sebagai bagian dari dunia yang luas.

Indonesia telah menyelenggarakan pemilihan umum yang juga menentukan penerus dari Jokowi sebagai presiden, dengan Prabowo Subianto menjadi calon presiden terpilih. Setiap kandidat pada pemilihan umum tersebut, termasuk Prabowo memiliki program-program tertentu yang dirancang untuk menjawab tantangan-tantangan yang ditinggalkan oleh administrasi Jokowi. Meskipun demikian, sangat penting diperhatikan bahwa ambisi untuk melampaui prestasi Presiden Jokowi tidak seharusnya membatasi pengakuan pada pemerintahan dari presiden tersebut. Selain itu, perubahan fokus yang mungkin terjadi juga diharapkan tidak merusak warisan yang ditinggalkan oleh Presiden Jokowi. Pertumbuhan dan pembangunan pada berbagai aspek tetap dapat dilakukan, dan di saat yang bersamaan program-program efektif yang sudah dikenal masyarakat Indonesia tetap dilanjutkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun