Di tepi kehampaan, terduduk seorang hati,
Gagal mendapatkan cinta yang diimpikan.
Mimpi-mimpi terbangun dalam sepi malam,
Pelukan cinta yang tak kunjung merengkuh.
Dalam langkah yang ragu, ia melangkah,
Meniti jalan yang penuh lika-liku.
Hati yang berdebar, memburu harapan,
Namun, kenyataan menusuk bagai pedang.
Di mata yang redup, terpantul bayangan yang hilang,
Cinta yang terabaikan, tersimpan dalam duka.
Bunga-bunga harapan layu tak berwarna,
Saat ia gagal memetik cinta yang menggoda.
Setiap bait puisi, bagai seruan yang tak terdengar,
Cinta yang gagal memilihnya sebagai tujuan.
Di balik senyuman, tersimpan luka hati,
Dalam kisah yang kandas sebelum bersua.
Pada purnama yang bersinar di atas kepiluan,
Hatinya meratapi kegagalan yang menusuk.
Cinta yang tak terbalas, seperti luka terbuka,
Gagal mendapatkan kekasih hati, sebuah penghujung.
Namun di kegagalan, ada pelajaran yang terpendam,
Cinta tak selalu tentang kepemilikan.
Gagal mendapatkan, bukan akhir segalanya,
Mungkin, pintu lain membawa cinta yang sejati.