Mohon tunggu...
andika muhammad nuur
andika muhammad nuur Mohon Tunggu... direktur krapyak peduli sampah

konten tentang bagaimana pondok pesantren menyelesaikan permasalahan sampah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Media Pemerintah Kabupaten Bantul Tinjau Proses Pengolahan Sampah di Krapyak Peduli Sampah

18 September 2025   20:27 Diperbarui: 18 September 2025   20:27 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumntasi Kunjungan Dari Media Pemerintah Kabupten Bantul di Krapyak Peduli Sampah (sumber:instagram/krapyakpedulissampah)

Dalam wawancara, Andika menegaskan bahwa apa yang dilakukan KPS bukan sekadar solusi teknis, tetapi juga bagian dari gerakan kultural. "Santri diajarkan sejak dini untuk peduli pada lingkungan, sebab dalam Al-Qur'an dan Hadis, menjaga kebersihan adalah bagian dari ibadah. Jadi pengolahan sampah ini bukan hanya program lingkungan, melainkan juga amal jariyah," ujarnya.

Selain itu, KPS juga berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar. Program-program seperti pengabdian masyarakat gratis untuk pengolahan sampah organik, trifting pakaian bekas untuk pasar murah, serta pemberian pakan ternak dari sisa organik menjadi wujud nyata kebermanfaatan KPS bagi warga di luar pesantren.

Dokumntasi Kunjungan Dari Media Pemerintah Kabupten Bantul di Krapyak Peduli Sampah (sumber:instagram/krapyakpedulissampah)
Dokumntasi Kunjungan Dari Media Pemerintah Kabupten Bantul di Krapyak Peduli Sampah (sumber:instagram/krapyakpedulissampah)

Dukungan Pemerintah Kabupaten Bantul

Pihak media Pemerintah Kabupaten Bantul menilai bahwa upaya KPS ini merupakan model ideal yang bisa diperluas ke wilayah lain. Dokumentasi kunjungan ini nantinya akan dijadikan bahan publikasi untuk menginspirasi masyarakat serta mendorong kolaborasi antara pesantren, pemerintah, dan komunitas dalam penanganan sampah.

"Kami melihat KPS bukan hanya mengolah sampah, tetapi juga mengolah budaya. Ada nilai religius, sosial, dan ekonomi yang menyatu. Ini patut dijadikan teladan," ungkap salah satu perwakilan media.

Menutup Kunjungan dengan Harapan

Kunjungan pada tanggal 31 Januari 2024 itu ditutup dengan harapan bahwa kisah sukses KPS dapat menjadi inspirasi dan diperluas melalui kerja sama lintas lembaga. Dengan pengelolaan yang sistematis, KPS berhasil menurunkan jumlah sampah pesantren dari 2 ton per hari menjadi hanya 100 kg per hari. 

Dokumntasi Kunjungan Dari Media Pemerintah Kabupten Bantul di Krapyak Peduli Sampah (sumber:instagram/krapyakpedulissampah)
Dokumntasi Kunjungan Dari Media Pemerintah Kabupten Bantul di Krapyak Peduli Sampah (sumber:instagram/krapyakpedulissampah)

"Jika satu pesantren bisa, maka pesantren lain juga pasti bisa. Kalau pesantren bergerak bersama, maka bangsa ini punya kekuatan besar untuk mengatasi krisis sampah," pungkas Andika. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun