Lihat ke Halaman Asli

TJIPTADINATA EFFENDI

TERVERIFIKASI

Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Ada Usaha Ajak Warga Australia untuk Hindari Terpidana Mati dari Eksekusi

Diperbarui: 17 Juni 2015   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14213447982021784260

Andrew Chan (kiri) dan Myuran Sukumaran telah divonis mati sejak tahun 2006. (Foto: Jewel Samad, AFP)

Minggu lalu Presiden RI Joko Widodo ,sudah menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan grasi kepada tahanan yang dihukum atas kepemilikan narkoba.Sehingga dengan demikian Myuran Sukumaran dan Andrew Chan tadinya masih memiliki harapan terakhir untuk diberi penangguhan hukuman ,kini hanya tinggal menunggu saat saat pelaksanaan eksekusi hukuman matinya dilaksanakan,

Myuran Sukumaran, lebih dikenal dunia, ketimbang Andrew Chan, karena selama dalam tahanan di penjara Kerobokan Bali, ia sudah berhasil melukis wajah SBY dan beberapa petinggi negara. Lukisan tersebut kemudian diikut sertakan dalam pameran lukisan di Melbourne tahun lalu dan sudah terjual.Uang hasil penjualan tersebut ,diserahkan ke Penjara Kerobokan . Bahkan Sukumaran, yang sudah 2 tahun dengan tekun belajar seni melukis, tadinya masih berharap mendapatkan S1 nya. Namun kini ,impian tersebut sepertinya tidak akan pernah jadi kenyataan, setelah grasinya ditolak oleh Presiden Jokowi.

Ada Upaya Untuk Menyelamatkan Nyawa Keduanya.

Sebuah kelompok lobi menyerukan agar warga Australia membantu menyelamatkan nyawa dua tahanan Australia di Bali, yang akan dieksekusi oleh regu tembak Indonesia, tahun ini. Kelompok yang menamakan diri ‘Mercy Campaign’ ini, kini, meminta warga Australia untuk membantu menyelamatkan nyawa para penyelundup obat, sebelum terlambat.

Sudah 10 tahun sejak Sukumaran dan Andrew Chan pertama kali ditangkap atas penyelundupan narkoba di Bali, bersama dengan tujuh pemuda Australia lainnya, yang dijuluki geng atau kelompok ‘Bali Nine’.

Pengacara mereka, Julian McMahon, mengatakan, Sukumaran tampaknya bisa menerima kabar penolakan grasi-nya dengan sangat baik. Andrew Chan juga menguatkan dirinya untuk menghadapi hal terburuk setelah Presiden Jokowi menegaskan bahwa semua permohonan grasi dari 64 tahanan kepemilikan narkoba akan ditolak.

Mereka dijatuhi vonis hukuman mati dan perlahan-lahan mereka merubah hidup dan menikmati hidup mereka setiap harinya dengan filosofi ‘lakukan yang terbaik di hari itu’, dan begitulah mereka menjalani hidup,Filosofi mereka, secara bertahap, menjadi salah satu kebaikan, yaitu berusaha untuk melanjutkan hidup dan melakukan yang terbaik yang bisa dilakukan untuk orang-orang di sekitar.(sumber: abcnews)

[caption id="attachment_364659" align="aligncenter" width="420" caption="penjara Kerobokan Bali/doc,pri"]

14213449901164270332

[/caption]

Catatan penulis:

Himbauan atau ajakan dari kelompok yang berusaha untuk membebaskan terpidana mati ini, tentu hanya sekedar rasa simpati dari mereka,terhadap ketekunan dari Sukumaran, dalam menekuni bidang seni lukis ,dalam masa menunggu dieksekusi . Dan masih ditambah dengan lukisan SBY yang merupakan hasil karya dari Sukumaran, yang mengekspesikan bahwa ada sesuatu yang berubah di dalam dirinya. Namun grasinya sudah ditolak,maka ajakan untuk mengusahakan pembebasan dirinya, hanya merupakan sebuah hiburan bagi keduanya,bahwa disaat saat akhir hidup mereka, masih ada orang yang menaruh simpati pada perubahaan gaya hidup ,seperti yang dilakukan Sukumaran. Walaupun hukuman mati ,tetap akan dilaksanakan tahun ini,

Yogyakarta, 15 Januari 2015

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline