Mohon tunggu...
Widodo Antonius
Widodo Antonius Mohon Tunggu... Guru SD Tarsisius Vireta Tangerang

Hobi membaca menulis dan bermain musik

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Saat Musik Berhenti, Kopi Bicara: Transformasi Hobi Menjadi Kopiis

3 September 2025   15:28 Diperbarui: 3 September 2025   16:08 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa Jenis Kopi : Sumber Gambar Pixabay 

Saat Musik Berhenti, Kopi Bicara: Transformasi Hobi Menjadi Kopiis
Oleh: Widodo, S.Pd.

Pendahuluan

Saya adalah salah satu penikmat kopi. Dari secangkir kopi, sering kali lahir inspirasi dan semangat baru. Dalam keseharian, saya penasaran dengan berbagai merek kopi Nusantara, mulai dari kopi sachet sederhana hingga kopi premium single-origin yang dikemas eksklusif. Rasa penasaran ini berkembang menjadi sebuah hobi unik: mengumpulkan bungkus kopi sebagai koleksi pribadi.

Dulu saya dikenal sebagai seorang filatelis, sebutan bagi orang yang gemar mengoleksi perangko. Kini, saya menyebut diri saya seorang kopiis---istilah yang saya ciptakan sendiri untuk mereka yang suka mengoleksi bungkus kopi. Setiap kali menemukan sachet kopi baru, ada sensasi yang mirip dengan menemukan perangko langka: ada cerita, ada rasa, ada budaya di dalamnya.

Memang tidak semua orang menyukai kopi. Ada yang menghindarinya karena khawatir soal kesehatan atau alasan lain. Namun, bagi mereka yang mengerti filosofi kopi, minuman ini bukan sekadar penambah energi, tetapi juga sarana bersahabat dengan waktu dan menjaga keseimbangan hidup. Dari sinilah lahir inspirasi untuk berbagi langkah menjadi seorang kopiis yang mungkin juga bisa menjadi pintu usaha.

Namun saat musik berhenti di Kafe, inspirasi kopi berbicara soal transformasi hobi menjadi "Kopiis" pun dimulai. Beginilah kisahnya.

A. Studi Literasi Kopi

Langkah pertama sebagai kopiis adalah memperkaya wawasan. Saya membaca berbagai referensi tentang kopi Nusantara: dari kopi Gayo yang terkenal dengan aroma rempahnya, kopi Toraja yang kuat dengan rasa dark chocolate, hingga kopi Kintamani yang punya cita rasa citrus. Studi literasi ini bukan hanya memperluas pengetahuan, tetapi juga membuka peluang: semakin mengenal karakter kopi, semakin bisa menentukan arah bisnis kopi yang ingin dijalankan, apakah kopi sachet massal atau kopi spesialti yang premium.

Berikut ini contoh merk kopi yang bisa dikoleksi:
Merek Kopi Sachet dan Instan Populer

  1. Good Day -- kopi sachet dengan banyak varian rasa praktis. Kopi Bandung
  2. Kopi ABC -- warisan klasik, banyak varian seperti Kopi ABC Susu; terintegrasi dengan Kapal Api dan Excelso. Kopi Bandung
  3. Luwak White Koffie -- kopi sachet luwak dengan rasa lembut dan aman di lambung. Kopi Bandung
  4. Indocafe -- kopi sachet kelas menengah ke atas, varian Coffeemix populer. Kopi Bandung
  5. Torabika -- staple kopi sachet Indonesia, terkenal dengan Torabika Cappuccino. Kopi Bandung
  6. TOP Coffee -- lini kopi sachet dari Kapal Api, "smooth" dan punya varian seperti 'Sweet & Strong'. Kopi Bandung

Merek Specialty & Single-Origin Lokal

  1. Tanamera Coffee -- brand kopi spesial dari berbagai daerah, awet di pasar internasional. Brandokekumparan
  2. Kopi Tuku -- pelopor tren es kopi susu Indonesia, kopi lokal asli sejak 2015. Brandoke+1kumparan
  3. Anomali Coffee -- penghasil single-origin premium dari Toraja, Bali, Flores, Aceh, dan lainnya. Brandoke+1kumparan
  4. Otten Coffee -- penyedia biji kopi dari 100+ daerah, populer di komunitas kopi dan retail. Brandoke+1kumparan
  5. Space Roastery -- roaster lokal dengan single-origin dan blend yang unik. Brandokekumparan
  6. Supresso -- brand premium single-origin seperti Supresso Sumatra Mandheling. Brandoke
  7. Woca / WoCA Kopi -- kopi Gayo Robusta atau Bali dengan rasa kuat. Brandoke
  8. El's Coffee -- menawarkan Arabica Wamena dengan variasi grind dan sertifikasi BPOM/Halal. Brandoke
  9. Opal Coffee -- drip coffee Toraja dan Flores dengan cita rasa khas herbal dan chocolate. Brandoke
  10. Kopi Tugu Liwa -- kopi robusta Lampung Barat dengan metode honey process berkualitas. Brandoke
  11. Naire -- robusta Lampung berkualitas, diakui pemerintah setempat. Brandoke
  12. Kopi 49 -- variasi robusta Lampung (komersial/premium/fine). Brandoke
  13. De' Lampoeng Coffee -- blend Robusta-Arabika Lampung dengan rasa kompleks. Brandoke

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun