Mohon tunggu...
Anggi Saeful Majid
Anggi Saeful Majid Mohon Tunggu... Mahasiswa

Lulusan Sarjana Administrasi Publik dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung dengan minat kuat di bidang riset kebijakan, analisis data, dan pengembangan masyarakat. Saya memiliki pengalaman dalam berbagai proyek penelitian dan pernah menjadi tim akademik perencanaan tenaga kerja di Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung. Beberapa karya ilmiah saya telah dipublikasikan, salah satunya terbit di jurnal internasional bereputasi (Q2), yang membahas pengaruh modal sosial terhadap partisipasi masyarakat dan pengembangan komunitas. Saya terbiasa menggunakan SPSS dan Google Colab (Python), serta memiliki kemampuan komunikasi dan penulisan ilmiah yang baik. Saya juga aktif menulis opini dan refleksi sosial di Kompasiana sebagai bentuk kontribusi terhadap literasi kebijakan publik. Saat ini saya terus mengembangkan keahlian dalam data analysis, kebijakan SDM, dan riset berbasis bukti untuk mendorong kebijakan yang inklusif dan berdampak nyata.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jejak Politik Riza Chalid: Dari Prabowo 2014 hingga Isu Dukungan Anies di Pilpres 2024

3 September 2025   16:03 Diperbarui: 3 September 2025   16:03 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi RizaChalid (sumber: ChatGPT.2025)

Nama Riza Chalid, pengusaha yang dikenal luas sebagai "Raja Migas", kembali menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung pada Juli 2025 dalam dugaan kasus korupsi terkait tata kelola minyak mentah dan produk kilang di Pertamina.

Jejak politik Riza Chalid bukanlah hal baru. Ia memiliki jaringan kuat dalam sektor migas dan kerap berpengaruh dalam pendanaan politik nasional. Pertanyaan yang muncul: ke mana arah dukungan politik Riza Chalid di Pilpres 2024? Untuk menjawabnya, perlu ditelusuri jejak langkah politiknya dari masa ke masa.

2014: Dukungan Terbuka untuk Prabowo--Hatta

Pada Pilpres 2014, Riza Chalid disebut-sebut secara terbuka mendukung pasangan Prabowo Subianto--Hatta Rajasa dengan jumlah dana yang signifikan.

Sebuah rekaman percakapan antara Setya Novanto, Riza Chalid, dan Maroef Sjamsoeddin mengungkap adanya klaim bantuan hingga Rp500 miliar untuk mendukung Prabowo--Hatta. Dalam percakapan tersebut, Riza bahkan menyebut dana itu bisa dibagi dua untuk Jokowi--JK maupun Prabowo--Hatta, sebagai strategi "main aman" (Detik.com, 2016).

Meski demikian, laporan dana kampanye resmi ke KPU tidak mencantumkan sumbangan dari Riza. Hal ini menimbulkan spekulasi adanya "dana siluman" yang tidak tercatat secara formal (Kompasiana, 2015).

2019: Pendekatan Netral atau Low Profile

Berbeda dengan 2014, pada Pilpres 2019 Riza Chalid tampak lebih berhati-hati. Tidak ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatannya secara langsung dalam mendukung salah satu pasangan calon. Posisi ini sering dipahami sebagai strategi "wait and see" yang biasa digunakan oleh pengusaha besar, menjaga hubungan baik dengan petahana sekaligus oposisi (Tirto.id, 2018).

2024: Isu Dukungan kepada Anies Baswedan--Muhaimin Iskandar

Menjelang Pilpres 2024, isu dukungan Riza Chalid kembali mencuat. Di media sosial, khususnya TikTok, muncul klaim bahwa Riza disebut mendanai pasangan Anies Baswedan--Muhaimin Iskandar (AMIN). Klaim ini kemudian menyebar ke berbagai media daring.

Menurut Suara.com (2025), Anies merespons isu tersebut secara unik. Ia tidak memberikan klarifikasi langsung, melainkan hanya mengunggah meme bertuliskan "kena terus pak", yang kemudian menjadi viral di platform X (Twitter). Meski begitu, hingga kini belum ada bukti hukum yang secara jelas membuktikan aliran dana tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun