Lihat ke Halaman Asli

Siti Aqsa

Mahasiswa

Membongkar Mitos: Bahasa Indonesia Itu Kaku Dan Nggak Fleksibel?

Diperbarui: 22 Juli 2025   17:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto dua pria sedang berdebat (Sumber: S0ra.AI)

Disusun oleh :

Siti Agsha

Dosen Pengampu :

Sry Apfani M.Pd

Universitas Adzkia

Abstrak

Sebagian besar generasi muda menganggap Bahasa Indonesia terlalu baku dan kaku untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Akibatnya, banyak yang lebih memilih bahasa asing atau bahasa campuran karena dianggap lebih ekspresif dan mengikuti tren. Padahal, Bahasa Indonesia memiliki fleksibilitas yang tinggi dan terus berkembang. Artikel ini mengulas tentang hakikat bahasa, pengertian fleksibilitas bahasa Indonesia, serta tantangan dan manfaat penggunaannya dalam era modern.

Pendahuluan

Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan teknologi, gaya komunikasi pun ikut berubah. Media sosial, konten digital, hingga percakapan informal banyak menggunakan gaya bahasa yang santai dan adaptif. Sayangnya, di tengah perubahan itu, Bahasa Indonesia sering mendapat stigma sebagai bahasa yang terlalu baku dan ketinggalan zaman. Bahkan ada anggapan bahwa Bahasa Indonesia tidak bisa menampung ekspresi kekinian, dan lebih cocok digunakan di ruang-ruang formal seperti upacara atau dokumen resmi.

Benarkah seperti itu?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline