Lihat ke Halaman Asli

Yus Rusila Noor

Pekerja Lingkungan

Selamat Hari Batik Nasional 2025!

Diperbarui: 2 Oktober 2025   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam Pertemuan Internasional, Saya Senang Memakai Kemeja Batik

Yus Rusila Noor

yus.noor@gmail.com

 

Lebih Dari Sekadar Kain, Ini Jejak Sejarah dan Pesona di Balik Coraknya

Saya masih tersenyum setiap kali teringat pengalaman di Nairobi, Kenya, beberapa tahun lalu. Di sebuah pasar lokal, saya melihat seorang pria Afrika mengenakan kemeja batik Korpri berwarna biru. Sekilas tampak seperti seorang ASN Indonesia yang sedang menghadiri upacara. Karena penasaran, saya memberanikan diri bertanya, "Pak, dari mana dapat baju batik ini?" Ia tertawa lebar dan menjawab, "Saya beli di Tanah Abang, Jakarta. Saya dagang barang kelontong, termasuk bawa pulang batik untuk dijual di sini." Anekdot itu lucu sekaligus menyentuh, bahwa batik Indonesia telah menyeberang jauh, menjadi bagian dari identitas orang lain di luar negeri.

Hari ini, 2 Oktober 2025, kita kembali memperingati Hari Batik Nasional. Sebagai orang yang gemar mengenakan batik, entah itu batik tradisional berwarna kecoklatan atau batik cerah dengan motif burung, saya merasa nyaman dan momen ini bukan sekadar perayaan busana. Ia adalah pernyataan kebanggaan, sebuah napas panjang dari sejarah, budaya, hingga diplomasi bangsa.

Dari UNESCO ke Istana. Lahirnya Hari Batik Nasional

Pencanangan Hari Batik Nasional bermula dari pengakuan dunia. Pada 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan Batik Indonesia sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Pengakuan ini bukanlah hadiah instan, melainkan buah perjuangan panjang melawan klaim sepihak dari negara lain.

Menanggapi pengakuan tersebut, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerbitkan Keputusan Presiden No. 33 Tahun 2009 yang menetapkan 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Sejak itu, tiap tahun kita serentak memakai batik, bukan sekadar sebagai "fashion statement", melainkan simbol kedaulatan budaya Indonesia.

Jejak Sejarah Panjang dari Majapahit hingga Keraton

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline