Mohon tunggu...
Casa Della
Casa Della Mohon Tunggu... Freelancer

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Kartenz Kembangkan Hortikultura dengan Teknologi Agrivoltaics, Dorong Ekonomi Hijau dan Ekowisata di Desa

6 Oktober 2025   02:04 Diperbarui: 6 Oktober 2025   02:19 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanaman Hortikultura. Sumber: mertani.co.id

Jakarta - Perusahaan energi terbarukan Kartenz Energy, yang dikenal dengan fokusnya pada solusi energi berkelanjutan, kini memperluas langkah inovasinya ke sektor pertanian hortikultura melalui penerapan teknologi Agrivoltaics di Indonesia. Program ini diinisiasi langsung oleh CEO Kartenz, Akbar de Wighar, atau yang lebih dikenal dengan nama Wighar, sebagai bagian dari misi perusahaan dalam menciptakan keseimbangan antara produksi pangan dan energi bersih.

Dalam pernyataannya, Wighar menjelaskan bahwa teknologi Agrivoltaics, sistem pertanian yang memadukan panel surya dengan lahan tanam akan diuji pada berbagai tanaman hortikultura dan tanaman tropis unggulan di Indonesia. "Kami akan melakukan uji coba selama enam bulan pada beberapa komoditas seperti jagung, kopi, kakao, paprika, dan sejumlah tanaman tropis lainnya," ujar Wighar di Jakarta, Senin (6/10).

Menurutnya, program ini bertujuan untuk melihat sejauh mana sistem Agrivoltaics dapat meningkatkan produktivitas lahan sekaligus menghasilkan listrik bersih bagi masyarakat sekitar. Jika hasil uji coba berjalan baik, Kartenz berencana untuk melanjutkan dan memperluas program ini ke berbagai desa di Indonesia, terutama daerah yang belum memiliki akses listrik memadai.

Selain fokus pada pengembangan Agrivoltaics, Kartenz juga memperkenalkan konsep eco tourism atau wisata berbasis lingkungan dari program tersebut. Melalui program turunan Agrivoltaics, Kartenz berupaya menciptakan ekonomi kreatif yang melibatkan masyarakat lokal, mulai dari pengelolaan lahan, pengolahan hasil panen, hingga pengembangan destinasi wisata edukatif berbasis energi hijau.

"Bayangkan sebuah desa yang tidak hanya menghasilkan pangan dan energi bersih, tetapi juga menjadi destinasi wisata berkelanjutan. Itulah visi kami untuk masa depan desa Indonesia," tambah Wighar.

Langkah Kartenz ini mendapat perhatian dari berbagai kalangan, terutama karena Agrivoltaics dianggap sebagai solusi masa depan dalam menghadapi perubahan iklim dan krisis energi global. Teknologi ini memungkinkan petani tetap bercocok tanam di bawah panel surya tanpa mengorbankan produktivitas, bahkan membantu menjaga kelembapan tanah dan suhu tanaman.

Dengan pendekatan yang menyatukan pertanian, energi, dan pariwisata, Kartenz berharap program ini menjadi model baru pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Jika sukses, program ini berpotensi menginspirasi transformasi besar di sektor energi dan pertanian nasional, sejalan dengan target pemerintah menuju Net Zero Emission 2060.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun