Mohon tunggu...
Tupari
Tupari Mohon Tunggu... Guru di SMA Negeri 2 Bandar Lampung

Saya adalah pendidik dan penulis yang percaya bahwa kata-kata memiliki daya ubah. Dengan pengalaman lebih dari 21 tahun di dunia pendidikan, saya berusaha merangkai nilai-nilai moral, spiritual, dan sosial ke dalam pembelajaran yang membumi. Menulis bagi saya bukan sekadar ekspresi, tapi juga aksi. Saya senang mengulas topik tentang kepemimpinan, tantangan dunia pendidikan, sosiologi, serta praktik hidup moderat yang terangkum dalam website pribadi: https://tupari.id/. Kompasiana saya jadikan ruang untuk berbagi suara, cerita, dan gagasan yang mungkin sederhana, namun bisa menggerakkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Musim Hujan, Bahaya Mengintai di Jalan Berlubang dan Galian Terbuka

4 Oktober 2025   13:16 Diperbarui: 4 Oktober 2025   07:55 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Galian pengerjaan pipa di Jl. Radin Intan Bandar Lampung (03/10).(Sumber: Dok. Pribadi/Tupari) 

Musim hujan selalu menjadi penanda perubahan ritme kehidupan di kota. Suasana sejuk hadir menggantikan teriknya kemarau. Namun, di balik kesejukan itu, ada risiko yang kerap luput dari perhatian: lubang jalan dan galian proyek yang tertutup air hujan. Bahaya ini hadir tanpa disadari, mengintai pengendara dan pejalan kaki setiap saat.

Di beberapa kota, termasuk Bandar Lampung, pemandangan galian proyek menjadi hal biasa. Papan peringatan sederhana atau karung pasir seolah menjadi penanda yang “cukup”, padahal jelas tidak memadai untuk melindungi pengguna jalan. 

Ketika hujan turun, genangan air menutupi lubang itu, membuat permukaan jalan terlihat rata. Sialnya, genangan semacam inilah yang sering menjebak pengendara.

Fenomena Berulang di Kota Besar

Galian proyek di jalan raya sebenarnya hal yang wajar. Kota terus berkembang, infrastruktur butuh perbaikan: dari pemasangan kabel bawah tanah, perbaikan drainase, hingga saluran air. Namun masalah muncul ketika proyek dibiarkan terbengkalai atau tidak ditutup dengan baik.

Di Jakarta, Surabaya, hingga Medan, kita bisa menemukan kasus serupa: galian yang dibiarkan terbuka berbulan-bulan, hanya ditutupi seadanya. Di musim kemarau mungkin masih bisa dihindari, tetapi ketika hujan, lubang itu berubah menjadi jebakan berbahaya. 

Tidak sedikit pengendara motor yang jatuh karena tidak melihat kedalaman air. Bahkan, ada kasus mobil yang roda depannya patah akibat terperosok ke lubang galian yang tertutup genangan.

Risiko di Musim Hujan

Ada tiga faktor utama yang membuat galian dan jalan berlubang makin berbahaya saat musim hujan:

1. Visibilitas menurun

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun