Lihat ke Halaman Asli

Ditta Atmawijaya

TERVERIFIKASI

Editor

Melambat untuk Kuat: Cara Japanese Walking Mengubah Langkah

Diperbarui: 15 Oktober 2025   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan kaki bukan soal cepat, tapi ritme dan kehadiran. Japanese Walking menyatukan langkah dua generasi dalam harmoni. (Foto: Sandi Darmawan/Unsplash)

Sudah beberapa lama aku dan anakku menjadikan jalan kaki sebagai rutinitas harian. Kami pernah begitu tekun mengejar 10.000 langkah setiap hari—kadang dengan semangat kompetitif, kadang hanya karena “katanya bagus buat jantung".

Namun, lama-lama, langkah-langkah itu terasa seperti angka yang harus dipenuhi, bukan irama yang ingin dihayati. Ada lelah yang samar, bukan di otot, melainkan di niat.

Lalu kami menemukan metode jalan ala Jepang: 3 menit jalan cepat, 3 menit jalan biasa, diulang beberapa kali. Metode ini secara ilmiah dikenal sebagai Japanese Interval Walking Training (selanjutnya kusebut IWT).

Awalnya kami pikir takkan banyak beda dari jalan biasa—ternyata justru di situlah perubahannya. Ritmenya sederhana, tetapi efeknya nyata.

Tubuh tidak terasa dikejar, tetapi diajak bicara.

Nafas teratur, detak jantung terasa hidup, dan ada ruang bagi percakapan kecil di antara langkah-langkah kami.

Anakku, yang baru mulai rutin berolahraga, bilang ia suka karena tidak membuatnya takut gagal. Aku, yang jelang manula, merasa tubuhku diajak bekerja tanpa dipaksa.

Kami menemukan semacam harmoni: antara gerak dan jeda, antara semangat dan kelembutan. Mungkin inilah seni berjalan yang sesungguhnya—bukan tentang cepat, tetapi tentang hadir di setiap langkah.

IWT: Ritme 3 Menit dan Manfaat Ilmiah

Konsepnya sederhana: ritme IWT terdiri dari jalan cepat selama tiga menit, lalu lanjut tiga menit dengan langkah biasa—diulang lima kali hingga total sekitar tiga puluh menit.

Metode ini dikembangkan oleh Prof. Hiroshi Nose dari Shinshu University, Jepang. Jalan cepat harus dilakukan pada intensitas "agak berat" (sekitar 70-85% kapasitas aerobik puncak)—secepat yang kamu bisa sambil tetap bisa bicara dalam kalimat yang patah-patah.

Sekilas terdengar ringan, tetapi penelitian panjang menunjukkan hasil yang mengejutkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline