Lihat ke Halaman Asli

Dimas Jayadinekat

Author, BNSP Certified Screenwriter, Public Speaker, Enterpreneur Coach

Sampah Usai Keramaian: Mengapa Kesadaran Bersama Selalu Tertinggal?

Diperbarui: 27 April 2025   18:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sampah Usai Keramaian: Mengapa Kesadaran Bersama Selalu Tertinggal? foto: Dok Pribadi Dimas Jayadinekat

Pagi ini, saat saya berolahraga jalan kaki di kawasan Pancoran Jakarta Selatan, saya melewati Lapangan Aldiron AURI. 

Pemandangan yang saya temui membuat hati mengernyit: sisa-sisa keramaian acara masih berserakan di mana-mana. 

Botol plastik, kemasan makanan, bahkan serpihan kardus menghiasi sudut-sudut yang seharusnya menjadi ruang publik yang nyaman. 

Sampah-sampah ini berbicara lebih keras dari yang kita duga, menandakan kurangnya kesadaran bersama mengenai pentingnya menjaga kebersihan.

Sekadar informasi, pada Sabtu, (26/04/2025), Lapangan TNI AU Pancoran telah menjadi tempat acara The 15th Music Gallery, yang menampilkan artis ternama seperti Maliq & D'Essentials, Sal Priadi, Reality Club, MORFEM, dan masih banyak lagi. 

Keramaian yang ditunggu banyak orang, pasti memberikan kesenangan, tetapi seharusnya setelah acara selesai, kita lebih memperhatikan bagaimana seharusnya meninggalkan tempat tersebut dengan sangat baik. 

Mengapa sampah sering kali menjadi masalah pasca-keramaian, dan apa yang harus kita lakukan agar kesadaran akan kebersihan ini lebih terpupuk?

Upaya Pengelolaan Sampah di DKI Jakarta

Pemerintah DKI Jakarta telah melaksanakan berbagai program untuk menangani masalah sampah. Misalnya, mereka telah mengembangkan bank sampah di tingkat RW, serta Jakarta Recycle Center yang terletak di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. 

Di samping itu, fasilitas TPS3R yang mengintegrasikan pengelolaan sampah mandiri di sektor komersial, seperti hotel dan restoran, juga sudah mulai berjalan. 

Dan juga, DKI Jakarta memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang dapat mengurangi ketergantungan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA), seperti yang ada di Bantargebang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline