Sejak Agustus 2025, saya menjadi dosen luar biasa di salah satu kampus swasta di Jakarta. Saya mengajar mahasiswa semester tiga pada dua kelas untuk mata kuliah "Bahasa Indonesia".
Sebagai dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, saya berharap agar mahasiswa memiliki keterampilan menulis. Di sisi yang lain, saya juga harus banyak belajar mengenai materi perkuliahan.
Bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa ternyata sangat menyenangkan. Saya merasa menjadi anak muda yang sama-sama belajar. Dalam perkuliahan, mahasiswa diberikan kesempatan besar dalam berdiskusi, menyampaikan pendapat, dan menuliskannya.
Hal ini sangat berbeda dengan masa dulu ketika saya menjadi mahasiswa. Sewaktu mengikuti perkuliahan Bahasa Indonesia selama dua semester, perkuliahan terasa monoton. Dosen lebih banyak menerangkan materi.
Menurut saya, hal yang terpenting dalam belajar bahasa, terutama bahasa tulis, adalah dengan terus berlatih menulis. Teori memang penting, tetapi yang terpenting adalah mempraktikkannya secara langsung dan terus menerus.
Saya menyadari bahwa latar belakang pendidikan saya bukan sastra atau pendidikan bahasa Indonesia, tetapi setidaknya saya memiliki pengalaman menulis sejak duduk di bangku perkuliahan. Ratusan tulisan saya telah dimuat di media cetak, dan beberapa kali saya memenangkan lomba karya tulis.
Selain itu, saya juga sering mengikuti pelatihan menulis yang diselenggarakan oleh beberapa organisasi/media, seperti organisasi mahasiswa, lembaga pers mahasiswa, Kompas, Kompasiana, dan sebagainya.
Pengalaman itulah yang membuat saya memiliki kepercayaan diri untuk belajar menulis bersama mahasiswa. Pengalaman itu juga membuat saya tertantang untuk berbagi dengan mahasiswa.
Meskipun demikian, penguasaan teori adalah hal yang tidak kalah penting. Pada pertemuan pertama hingga keempat, saya mempersiapkan bahan dengan menggunakan beberapa refrensi.
Ternyata, dari proses tersebut, saya jadi mengetahui beberapa hal baru seperti sejarah Bahasa Indonesia, ejaan terbaru, dan pemilihan kata yang tepat dan selaras. Akhirnya saya menyadari bahwa cara belajar terbaik adalah dengan cara mengajarkannya.