Mohon tunggu...
Amoli ndraha
Amoli ndraha Mohon Tunggu... wiraswasta

Lakukan sebisamu, jangan lemah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup adalah Hujan yang Jatuh Pelan

24 Juli 2025   13:55 Diperbarui: 24 Juli 2025   13:55 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Bunga (Pixabay/Yalec)

Hidup adalah hujan yang jatuh pelan,
menyapa tanah retak dengan dingin harapan,


di setiap tetesnya ada doa yang kita titipkan,
tentang mimpi, tentang luka, tentang ketabahan.

Hidup adalah angin yang datang tiba-tiba,
menggoyangkan dedaunan dan menyapa jiwa,


mengingatkan kita bahwa waktu adalah milik-Nya,
dan semua yang kita genggam akan kembali kepada-Nya.

Kadang hidup adalah senja di ujung petang,
yang jingganya membisikkan tentang pulang,


bahwa setelah semua lelah dan langkah panjang,
akan ada rumah hati tempat kita berlabuh tenang.

Hidup bukan sekadar nafas yang kita hembuskan,
tapi tentang bagaimana kita tetap bertahan,


di antara badai, kehilangan, dan kerinduan,
tetap percaya kasih Tuhan tak pernah meninggalkan.

Hidup adalah bunga yang mekar di antara duri,
indah meski harus bertahan di kerasnya bumi,


dan kita adalah penjelajah yang terus menanti,
hari baru untuk menulis kisah lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun