ومـا هذه الأيـام إلا مـعارة فما اسطعت من معروفها فتزود
فإنك لا تـدرى بأبـة بلـدة تموت ولا ما يحدث الله فى غد
Yang hampir sama dengan firman Allah Subahanallahu wa Ta'ala:
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
"Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati." (QS. Luqman: 34)
Syair-syair diatas adalah sebagian syair yang berisikan tentang nuansa keislaman, baik diambil dari makna al Quran maupun hadits rasul. Namun sebagian para sahabat pada masa itu ada yang tidak sepakat dengan kemiripan para penyair ketika syairnya dibuat hampir sama dengan al Quran dari sisi shouti (suara) dan iqo'at fawashil (jeda berhentinya yang sama dengan lafadz ayat Al Quran).