Mohon tunggu...
Ahmad Sahal
Ahmad Sahal Mohon Tunggu... -

Mencoba berkreasi di arena maya, mengungkapkan, mencurahkan, dan mengeluarkan semua isi otak agar tak tercecer, meninggalkan bekas.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Al-Quran, Bahasa, dan Sastra Arab

8 Februari 2011   23:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:47 2647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

"Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu".

Terlepas dari sifat manusia diatas, makna الزُّورَ disini tidak hanya satu makna saja, akan tetapi mengandung banyak makna. Dikatakan bahwa makna sifat tersebut antara lain adalah syirik, menyembah berhala, dikatakan pula bermakna bohong, fasiq, kafir, ucapan yang menyimpang, bathil. Muhammad bin Hanafiyah mengatakan bahwa makna tersebut adalah ucapan yang menyimpang dan nyanyian. Sebagian para Tabi'in mengatakan bahwa makna tersebut adalah musuh-musuh kaum musyrikin. 'Amru bin Qois pun mengatakan bahwa makna tersebut adalah suatu majlis yang buruk dan khianat. Zuhri pun mengatakan bahwa makna tersebut adalah minum khamr, dan dikatakan pula makna tersebut adalah kesaksian yang palsu (diambi dari Tafsir Ibnu Katsir).

Itulah keseluruhan makna satu kata diatas yang begitu banyak dan dari berbagai ulama menurut siyaq kalam mereka sendiri, dan semuanya pun benar, tidak bertentangan dengan penjelasan makna kalimatnya, kerena makna kata diatas merupakan sesuatu yang menyangkut sifat haram, baik dari perbuatan maupun dari ucapan.

Al Quran sangat berpengaruh sekali terhadap bahasa (arab), dimana keduanya sudah menjadi kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Berikut beberapa pengaruhnya terhadap bahasa arab:

a) Dengan adanya Al Quran, maka bahasa Arab akan senantiasa terjaga kefasihannya, dan akan tetap kekal karena Al Quran itu sendiri senantiasa terjaga, sebagaimana Allah berfirman:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ


"Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya". (QS. Al Hijr: 9)

b) Adanya qowaidh lughah dalam Al Quran, dengan begitu Al Quran akan terjaga dari lahn (kekeliruan) dalam segi i'rab dimana lahn itu sendiri adalah pemicu utama terjadinya rumitnya bahasa. Dari situ pula ada ilmu Nahwu yang berfungsi menjaga kata-kata yang keliru dalam membacanya

c) Dengan adanya Al Quran, bahasa Arab menyebar ke seluruh penjuru dunia, dimana pada masa awal kenabian, Al Quran tersiar hanya di Syibh Jazirah Arab, kemudian dengan dakwah Rasul, Al Quran bersama bahasa arab tersiar ke seluruh jazirah arab.

d) Banyaknya ilmu bahasa Arab, dimana ilmu-ilmu tersebut membantu terjaganya Al Quran, seperti tafsir dan pemahamannya, fiqih dan hukumnya, ilmu qiraat dan tajwidnya, serta 'i'jaz Al Quran dimana menjadi penyebab munculnya ilmu balaghah (maani, badi', dan bayan).

Sebelum turunnya Al Quran, para penyair serta kaumnya pada zaman jahili sangat fanatik terhadap apa yang mereka sembah. Apalagi dengan penyairnya yang senantiasa melantunkan syair buatannya sendiri dengan bermaksud membesarkan Tuhan yang disembahnya, sehingga para kaumnya pun tersihir dengan lantunan syair tersebut. Selain itu, para penyair jahili pun selalu melantunkan syair yang bertentangan dengan Al Quran, baik dari sisi akhlaq yang buruk, aqidah yang melenceng, adat budaya, serta kefanatikan leluhur mereka yang senantiasa mereka jaga. Setelah Al Quran diturunkan Allah Subahanallahu Wa Ta'ala kepada Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam, maka semua perihal pada zaman jahili berubah sedikit demi sedikit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun