Mohon tunggu...
Ami Ulfiana
Ami Ulfiana Mohon Tunggu... Penulis - Gadis Pribumi

Untuk mereka yang menyimpan jiwanya rapat-rapat.

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Resensi Novel "Cantik Itu Luka"

3 April 2021   11:49 Diperbarui: 3 April 2021   11:51 10594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Jepang semakin berkuasa, satu persatu orang Belanda ditangkap kemudian dikirim ke Bloedenkamp, sebuah penjara pinggir pantai yang begitu menjijikan dan sesak. Setelah menjalani masa penahanan, Dewi Ayu dan sembilan belas gadis Belanda lainnya dibawa menuju rumah pelacuran Mama Kalong. Dari sinilah awal mula Dewi Ayu menjalani kehidupannya sebagai seorang pelacur tercantik sekaligus paling disegani di Halimunda. Dari sini juga Alamanda, Adinda, Maya Dewi dan Cantik lahir. Tentu saja tanpa kejelasan siapa ayah dari mereka berempat.

Alamanda menikah dengan Shodancho yang sama sekali tak dicintainya. Pernikahan terjadi karena Alamanda sebelumnya telah diperkosa oleh sang Shodanco. Dari pernikahan tersebut lahir putri cantik yang diberi nama Nurul Aini. Adinda menikah dengan lelaki yang begitu dicintai Alamanda, begitu pula sebaliknya. Lelaki tersebut bernama Kamerad Kliwon, salah seorang pemimpin partai komunis di Halimunda. Adinda dan Kamerad Kliwon memiliki anak laki-laki bernama Krisan. Sementara Maya Dewi menikah di umurnya yang baru dua belas tahun dengan Maman Gendeng yang tadinya merupakan kekasih dari ibunya sendiri, Dewi Ayu. Maya Dewi dan Maman Gendeng memiliki putri yang sangat cantik bernama Rengganis Si Cantik.

Dari ketiga cucu Dewi Ayu inilah tragedi berdarah paling menyakitkan bertahun-tahun kelak akan terjadi. Kecantikan setiap keturunan Dewi Ayu sepertinya sudah menjadi kutukan dari Ma Gedik sebelum tubuhnya tercincang habis oleh bebatuan dibawah bukit.

Kecantikan Rengganis dan Nurul Aini membuat banyak lelaki ingin memilikinya, tak terkecuali Krisan. Krisan mencintai Nurul Aini namun menginginkan tubuh serta keperawanan Rengganis. Lelaki terkadang memang begitu, rakus. Sampai pada suatu ketika Rengganis hamil, ia tak pernah menyebutkan siapa yang menghamilinya, kecuali satu nama 'anjing'. Sehari sebelum melahirkan Rengganis pergi ke hutan. Hal ini membuat Aini yang begitu menyayangi Rengganis sakit kemudian meninggal. Kematian Aini ternyata membawa dendam tersendiri bagi Krisan.

Diakhir cerita terkuak empat pengakuan mengejutkan. Pengakuan pertama, Krisanlah yang menggali kuburan Ai dan menyembunyikan mayatnya di bawah tempat tidur. Pengakuan kedua, Krisanlah yang membunuh Rengganis Si Cantik dan membuang mayatnya ke tengah laut. Pengakuan ketiga, Krisanlah yang memerkosa Rengganis Si Cantik di toilet sekolah dan tak bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Dan pengakuan keempat, Krisanlah lelaki misterius yang disebut pangeran oleh cantik. Dan ketika Cantik menanyakan alasan Krisan mencintainya di malam terakhir sebelum ia terbunuh, ia dengan terpaksa menjawab "Sebab cantik itu luka."

Sebab cantik itu luka.

...

Resensi

Cantik Itu Luka menjadi novel tertebal (non series) serta tervulgar pertama yang berhasil saya selesaikan. Novel ini memberi kepuasan tersendiri ketika membacanya. Di awal cerita saya sempat jenuh karena alurnya yang rumit serta bahasanya yang sulit dipahami serta penggunaan kosa kata yang cukup berani. Namun justru karena keberanian kosa kata yang digunakan, saya justru semakin penasaran untuk membaca lebih lanjut. Sejak saat itu saya mulai jatuh cinta dengan novel ini, terutama dengan tokoh utamanya yaitu Dewi Ayu. Perempuan Indo Belanda berparas cantik dengan pemikiran yang cukup nyeleneh serta cara bicaranya yang singkat, padat, lugas namun begitu menohok. Entah mengapa karakter Dewi Ayu ini mengingatkan saya akan sosok mendiang Suzzanna.

Awal mula membaca Cantik Itu Luka dalam bentuk novel pdf atau e-book yang saya dapatkan dari keisengan saya mendownload e-book. Maklum mahasiswa, baca e-book nya dulu baru beli bukunya jika sudah ada uang hehehe. Sebelumnya tak pernah terlintas dalam pikiran untuk membaca novel ini, karena tahu saja tidak. Namun begitu melihat covernya yang menurut saya cukup mistis saya jadi tertarik tuh. Sorot mata perempuan berkebaya putih lengkap dengan sanggul dikepalanya seakan menghipnotis. Oke, biarkan saya berhalusinasi.

Sewaktu membaca sinopsis singkat di cover belakang saya menangkap aura tak mengenakan, mulai dari seksualitas, ketidak senonohan serta kehidupan malam yang kelam. Ternyata tidak juga begitu membaca bagian awal cerita ini. Eka Kurniawan berhasil menyajikan kisah surealis yang begitu unik dan kejam. Dengan mengangkat setting jaman era kolonial penjajahan Belanda dan Jepang, Eka membuat cerita yang sebenarnya sederhana menjadi elegan, serta benang merah yang begitu tersusun rumit namun rapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun