Mohon tunggu...
Ellys Utami Purwandari
Ellys Utami Purwandari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga -

Pecinta travelling, fotografi, dan masih terus belajar dalam menulis. Mimpi terbesar adalah ingin menimba pengalaman dari berbagai belahan dunia. \r\n

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Petualangan Seru ke Kota Suku Nabatean di Petra

15 Mei 2013   13:11 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:32 1391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Petra juga dibangun dengan sistem pengairan yang rumit dilengkapi sistem hidrolik untuk menyalurkan air bersih ke kota. Sebuah sistem yang canggih pada jamannya.

Petra sempat 'hilang' selama hampir 500 tahun dari jangkauan dunia Barat, yaitu setelah terjadinya perang salib pada abad 12. Kota ini hanya diketahui oleh suku Badui yang mendiami Petra dan sekitarnya. Baru pada tahun 1812, Johann Ludwick Burckhardt seorang petualang Swiss menemukan tempat ini.

***

Setelah melewati pemeriksaan tiket, kami melihat beberapa orang mencoba menawarkan kuda pada beberapa turis, termasuk kami.

"12 dinar saja untuk 4 kuda." mereka dengan semangat menawari kami.
Bapak melirik saya, "Gimana? Coba aja yuk, seru sepertinya.."
"Nggak usahlah, jalan kaki aja. Masih pagi ini, " tukas saya menolak. Padahal alasannya karena sayang dengan 12 dinar itu.
"Lumayan kan menghemat tenaga, lagipula biar tahu rasanya naik kuda" ujarnya merayu.
Akhirnya sayapun menyerah.

Kami menyewa 4 kuda. Tak tuk tak tuk.. si kuda berjalan pelan dituntun sang joki. Di kanan kiri saya melihat gunung batu yang tidak terlalu tinggi. Ada 2 jalan berkerikil selebar masing-masing sekitar 4 meteran. Tidak sampai 20 menit tiba-tiba si joki menghentikan kudanya.

"Lho.. cuma sampai sini? Deket banget kalo ini. Kalau cuma sampai sini sih jalan kaki aja."
Raut wajah  Bapak juga tampak kecewa karena ternyata naik kudanya hanya sebentar hehe..
"Iya, kuda nggak boleh masuk ke dalam sana, kalau mau masuk naik kereta kuda" kata si joki.

1368641737231023432
1368641737231023432

Memasuki gerbang kota, nuansa "Indiana Jones" mulai terasa. Jalan selebar sekitar 4 meter yang sudah dicor membelah gunung batu keras berwarna merah. Ini merupakan arsitektur yang terbentuk alami. Subhanallah. Tak heran, kuda dilarang masuk ke sini, kotorannya akan mengotori jalan, tentu akan merusak pemandangan.

Setelah berjalan sejauh hampir 1 kilometer, kami melewati dinding batu setinggi 80 meter dan membentuk lorong (canyon) yang berliku-liku. Berdasarkan peta yang kami baca, bagian ini dinamakan As-Siq. Panjang lorong kurang lebih 1,2 kilometer dengan lebar 3 sampai 4  meter. Unik dan menakjubkan.

[caption id="attachment_254278" align="aligncenter" width="550" caption="Tebing batu memasuki kota Petra"]

1368641889720074004
1368641889720074004
[/caption] [caption id="attachment_254281" align="aligncenter" width="550" caption="Al-Siq "]
1368641955890279245
1368641955890279245
[/caption] [caption id="attachment_254282" align="aligncenter" width="366" caption="Al-Siq, jalan sempit diapit oleh canyon indah "]
13686420101716759286
13686420101716759286
[/caption]

Sepanjang perjalanan saya memang tak pernah berhenti merekam keindahan ini dalam bidikan kamera. Sengaja saya bawa 2 memory card berkapasitas 8 GB takut tidak cukup hehe..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun