Para Tuan rela merangkak-rangkak dengan sebilah pisaunyaÂ
Para kacung siap membungkam-bungkam dengan berpeser karat
Â
Apa jadinya mudharat ini terus berjalan?
Memupuk bahkan menjadi tradisi di tanah ini
Turun-temurun layaknya sebuah kebudayaanÂ
Mana generasi yang dibina budi pekerti nya?
Â
Aku turut berduka pada kebenaran di tanahkuÂ
Entah dengan cara apa aku memperingatiÂ
Cukup dengan lampion dan seribu lilin
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!