Mohon tunggu...
Amar Prasetyo Aji
Amar Prasetyo Aji Mohon Tunggu... Atlet - Membaca adalah jendela dunia

Manusia biasa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kenakalan Remaja

21 April 2021   08:16 Diperbarui: 21 April 2021   08:19 718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


6) Tidak Saling Menghina
Kebiasaan yang tidak baik ini sering dilakukan remaja untuk candaan. Mengucapkan kata-kata yang tidak baik dilarang dalam Islam, oleh karena itu pergaulan antar sesama manusia haruslah dijaga dengan baik. Jangan sampai para remaja tidak bisa menjaga omongan mereka, apalagi cemooh atau celaan itu dimaksudkan kepada orang tua. (Shofwatal, 2017)


7) Tidak Saling Membenci dan Iri Hati
     Perasaan iri akan datang dan berubah menjadi kebencian yang akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik antar sesama. Iri hati merupakan penyakit hati yang merusak hati kita, dapat merasakan ketidaktenangan juga adalah sifat tercela di hadapan Allah dan manusia.(Shofwatal, 2017)


d. Pembentukan Lingkungan


1) Lingkungan Yang Baik dan Mendukung
Lingkungan merupakan sarana yang sangat penting dalam menentukan perilaku manusia, maka untuk menciptakan manusia yang baik haruslah memilih atau menjadikan lingkungan itu menjadi lebih baik dan mendukung dalam kegiatan sehari-hari dan bermanfaat. Sehingga para remaja berkemungkinan kecil untuk berbuat hal-hal yang negatif.(Shofwatal, 2017)


2) Pembinaan dalam Keluarga
Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak. Maka dalam membentuk akhlak anak lebih baik dimulai sejak kecil, seperti halnya berkata jujur, bertutur kata yang sopan kepada sesama, dan selalu mengajarkan hal-hal yang baik tentang agama.(Shofwatal, 2017)


3) Sekolah
Sekolah yaitu lembaga pendidikan yang mempunyai pengaruh masif terhadap masa remaja, banyak sekali hal yang bisa kita lakukan di sekolah untuk memulai perbaikan remaja, diantaranya melakukan program mentoring pembimbingan remaja melalui kegiatan yang berbau keagamaan, kegiatan ekstrakurikuler olahraga dan lain sebagainya. Jika banyak kegiatan semacam ini dilakukan secara terus menerus maka tindak kenakalan remaja semakin berkurang dan sedikit terminimalisir.(Shofwatal, 2017)

Penutup


Kesimpulan


Remaja adalah generasi pemimpin bangsa di masa yang akan datang. Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa, umur mereka adalah antara 12-21 tahun atau bisa dibilang masih menduduki bangku sekolah. Biasanya saat menginjak masa remaja/pubertas emosi pada seseorang cenderung tidak stabil dan mudah terbujuk oleh orang lain. Pada anak perempuan pubertas terjadi pada awal usia 8 tahun sedangkan anak laki-laki terjadi pada awal usia 9 tahun. Selain mudah di bujuk oleh teman sebayanya remaja juga sulit untuk mengkontrol emosinya dikarenakan cara berfikirnya yang masih labil. Banyak kasus-kasus yang remaja terlibat didalamnya seperti pencurian, tawuran, bahkan pembunuhan. Apabila remaja tidak berhasil dalam mengembangkan identitas dirinya maka akan terjadi penyimpangan dalam perilakunya dengan melakukan tindak kejahatan atau menutup diri dari masyarakat. Ada berbagai macam faktor yang mengakibatkan prilaku kenakalan remaja itu muncul, baik secara internal; psikologi, keluarga, krisis identitas, kontrol diri yang lemah, secara eksternal; lingkungan masyarakat dan teman pergaulan.
Masa pubertas identik dengan kecemasan, kebingungan, persahabatan, pengenalan diri bersenang-senang dan sebagainya. Tidak jarang bila remaja mudah sekali tersinggung. Karena remaja lebih  memiliki sifat egosentris. Mental remaja masih tergolong tidak stabil dengan didukung rasa ingin diakui yang kuat,  biasanya remaja cenderung melakukan apa saja tanpa mempertimbangkan akibat yang akan terjadi. Oleh karenanya, dalam kondisi seperti ini para orang tua janganlah membiarkan dengan diam begitu saja terutama bagi anaknya yang sudah mulai beranjak ke masa remaja. Keluarga adalah madrasah pertama dan merupakan dasar yang paling pokok bagi perkembangan dan pertumbuhan kepribadian anak. Terlepas dari semua usaha yang kita lakukan untuk anak kita, agar pada masa remaja/dewasanya menjadi orang yang sukses tentu saja tidak akan terwujud apabila tuhan tidak menghendaki. Oleh karena itu perlu orang tua untuk mendoakan anaknya setiap hari agar menjadi anak yang sukses di dunia dan akhirat kelak, karena doa orang tua kepada anaknya adalah seperti doa nabi Muhammad SAW. kepada umatnya, sehingga tidak akan diragukan lagi manjurnya doa tersebut.


DAFTAR PUSTAKA


Elhesmi, S., S, N., & Ibrahim, I. (2013). Peran Guru BK Dan Guru Mata Pelajaran dalam Mencegah Tawuran antar Pelajar. Konselor, 2(3). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun