Mohon tunggu...
Konstan Aman
Konstan Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rindu yang Berduka di Desember

6 Desember 2020   21:53 Diperbarui: 6 Desember 2020   22:03 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Picture: Rilivstory.com


Kini Desember 2020. Bulan penuh kenangan pahit bagi Sebet. Rintikan hujan kembali menjemput air matanya, ketika memori kelam setahun yang lalu itu teringat kembali dalam kalbunya. Adalah bangku panjang di sudut Taman Sari sebagai saksi bisu akan kedukaan asmara yang telah menyakitkan hatinya itu. Ia pun tak karuannya mendesah dalam kegetiran cinta yang seharusnya diraihnya. Yang seharusnya menjadi penopang jiwanya dan takdirnya. Namun, yang direngkuhnya kini hanyalah bingkisan kegelisahan, kemarahan bahkan kekecewaan. Entahkah semuanya dibiarkan berlalu begitu saja. Ataukah mesti digoreskan kembali sekalipun jiwanya sudah tak yakinkan lagi akan kesejukan cinta. Dan pada akhirnya, semuanya lalu menyusup dalam sekedar tetesan-tetesan air mata yang terus mengapung pada kening yang bening, entah sampai kapan berakhir--untuk tidak terjatuh lagi dan kembali menjadi lautan perih yang tak pernah berpaling. Entahlah.*


Labuan Bajo, 4 Desember 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun