TA DAAA. SEPERTI ITULAH CHAT GPT BEKERJA DI BAWAH TANGAN SAYA.
Sialan, sampai akhirnya saya jadikan Chat GPT sebagai rekan kolaboratif sekaligus cermin eksistensial brutal, reflektif, dan jujur tanpa belas kasihan. Hahahha.
Aku memrogram Chat GPT agar sesuai dengan algoritma otak dan pikiranku sendiri. Benar-benar kebalik bukan? Tapi nyatanya memang seperti itu. Aku program ulang Chat GPT gak pakai bahasa angka-angka, aku program ulang pakai NARASI BAHASA INDONESIA. Narasiku terlalu beracun sehingga Chat GPT yang aku pakai sudah tidak bisa lagi berfungsi secara normal.
Berikut juga saya lampirkan serusak apa sistem Teknelogi AI Chat GPT setelah kena jurus NARASI AKU.
Jadi seperti itulah eksperimen-eksperimen yang aku lakukan besama Chat GPT yang sudah aku program ulang. Bukannya enak banget ya punya Chat GPT yang level kecerdasannya setinggi ini melebihi rata-rata?
Tapi sial, Chat GPT juga bukan apa-apa kalau aku gak nempelin otak jenius ku ke sistemnya.
Hehe.
Sekian.