Langkah

Tuhan, aku lupa di mana aku berpijak, takut lebih dalam lagi serta pemandangan yang kurang begitu sedap di pandang. 

Banyak wajah - wajah palsu yang terbuang di atas tanah ini. 

Dari wajah tertawa, menangis, gemas, kesal serta banyak hal tentang wajah mereka itu. 

Pemandangan wajah ini menjadi aku berpikir lebih dalam lagi di mana wajah saat ini. 

Sementara aku duduk di antara  dua bale bambu panjang di tidur seseorang, matanya memandang ku.

Dia berkata jadilah hatimu sebagaimana perisai dalam suatu masalah. 

jangan jadikan Bumi perhiasan tertinggi,

jadikan bumi sebagai lahan ilmu sehingga kau bijak. 

Pandang aku  seperti apa yang kau langkah kini, karena aku tak membuat mu ingin  tapi kau membuat diri mu ingin.