Bukan rahasia bila aku ...
Menginginkanmu setengah mati
Bukan rahasia bila aku
Menunggu kamu sampai kaumau
Bukan rahasia ...

Melihat linimasa, "Imagine" diciptakan John Lennon saat Amerika Serikat (dan sekutu Vietnam Selatan)--'biasa' ikut campur--perang dengan Vietkong (Vietnam Utara dan sekutu komunis). Akibat perang telah disaksikan bersama, kata Lennon: Nothing to kill or die for ... No need for greed or hunger, maka Lennon punya impian. Namun argumen sebab perang menjadi debatable malah kontroversial: mengapa menyalahkan agama, surga, neraka, setan, malaikat, atau Tuhan?
Sehingga kata Lennon: Imagine there's no heaven ... No hell below us ... No religion too. Padahal sudah jelas 'komunisme' itu bukan agama, tapi ideologi; dan perang yang diciptakan manusia itu disebabkan keserakahan (greed) manusia itu sendiri, tanpa bantuan setan!
Impian Lennon 'dijiplak' Queen, terutama oleh pentolannya, vokalis Queen, Freddie Mercury. Freddie begitu memuja Lennon, Lennon is a genius ... Living in every pore (lihat "Life Is Real [Song For Lennon]") dan menginspirasi Freddie mencipta "Bohemian Rhapsody" (1975). Lagu "Imagine" dan "Bohemian Rhapsody" ini 'ada' yang menilai sebagai sigil (mantra), malah misi terselubung 'klub' Freemasonry dan Illuminati.
Di lagu-lagu Queen lain, yang terdapat kata 'dream', misal di "Who Wants to Live Forever", "I Want it All", dan "One Vision": One God, one vision ... One true religion ... Â I had a dream when I was young ... No hate, no fight, ... Just excitation.
Di Indonesia, penyanyi yang mengklaim fanatik Lennon dan Freddie ialah Ahmad Dhani, keybordis dan pentolan grup band Dewa. "Queen is the most genius band, Beatles is the most popular band, U2 is the most perfect band, dan The Rolling Stones is the most legend band in the world,"Â katanya.