Mohon tunggu...
Abdul Latip
Abdul Latip Mohon Tunggu... Dosen - Pembelajar

Belajar sepanjang Hayat | Lecture | alatip0212@gmail.com |

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Dituntut Selalu Senang ketika di Dalam Kelas

12 September 2018   15:43 Diperbarui: 12 September 2018   18:50 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : wartabuana.com

Menjadi seorang guru tidak semudah seperti memberi tahu atau mengajarkan orang lain tentang sesuatu yang belum dia ketahui, lebih dari itu seorang guru harus mampu melakukan aktivitas lain selain hanya sekedar mentransfer pengetahuan dari dirinya kepada siswa.

Seorang guru idealnya memiliki kompetensi-kompetensi yang sudah tertuang dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 16 Tahun 2007, kompetensi tersebut yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial.

Kompetensi-kompetensi tersebut menjadi modal penting bagi seorang guru yang harus dimiliki sehingga mampu menjadi guru yang profesional. Jika salah satu kompetensi tersebut diabaikan, maka hal tersebut akan berpengaruh terhadap kualitas guru itu sendiri dan tentunya berpengaruh terhadap pembelajaran yang dilakukannya.

Salah satu kompetensi yang terkadang dilupakan dan tidak dipersiapkan secara maksimal adalah kompetensi kepribadian. Jika kompetensi pedagogik dan profesional bisa disiapkan secara matang melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), maka untuk kompetensi kepribadian tidak bisa dirancangkan secara tertulis melalui RPP dan dokumen lainnya.

Kompetensi kepribadian sendiri merupakan kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa.

Kompetensi kepribadian ini dituntut selalu melekat pada diri seorang guru, terutama ketika melaksanakan pembelajaran di dalam kelas. Kondisi guru akan sangat berpengaruh terhadap kondisi para siswa.

Jika guru datang ke kelas dengan wajah cemberut penuh dengan beban, maka siswa pun akan tidak nyaman mengikuti pelajarannya. Siswa akan terbawa suasana sehingga akan terbangun pembatas yang akan menghalangi sampainya pengetahuan atau ilmu yang sedang dipelajari, dengan kata lain kondisi guru yang demikian akan berpengaruh terhadap kecepatan dan kemudahan siswa dalam mendapatkan ilmu yang dipelajari.

Sebaliknya jika guru datang ke kelas dengan suasana penuh keceriaan dan selalu menunjukkan raut wajah yang selalu happy, maka pembawaannya pun akan memberikan energi positif kepada siswa. Alhasil kondisi kelas dan para siswa pun akan penuh keceriaan dan kegembiraan.

Kondisi demikian akan memudahkan siswa dalam memahami ilmu yang sedang dipelajari, selain itu siswa dan guru pun akan mudah membangun komunikasi dua arah yang menjadikan pembelajaran menjadi lebih hidup dan bermakna.

Begitulah idealnya seorang guru bisa selalu membawa suasana happy ke dalam kelas, meski demikian guru pun manusia biasa seperti yang lainnya dan pasti memiliki permasalahan dalam menghadapi dinamika kehidupan yang dijalaninya.

Tantangan dan tuntutan lah yang akhirnya menjadikan seorang guru harus mampu memiliki kepribadian yang stabil, dewasa, arif dan bijaksana sehingga seberat apapun permasalahan di luar ruang kelas, maka sebisa mungkin semuanya bisa disimpan terlebih dahulu ketika sedang berada di ruang kelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun