Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

0 (Kosong), 40, Tega Hati..mu

19 Januari 2016   20:12 Diperbarui: 19 Januari 2016   20:24 3
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bukan karena pertemuan di dunia nyata

bukan jumpa karena di dunia murni

dan bumi ini menjadi saksi pertemuan kita

 

masih kuingat pertama, malu-malu

apa dans iapa kamu

hanya menebak didada ini

 

hampir ku lupa

siapa

mengapa harus ada perjumpaan

 

aku dan kamu

kau dan saya

kami dan sekalian

 

entah mengapa

mas...boleh atahu nama njenengan?

boleh adik siapa?

 

terdengar riuh dan rindu

mesra sekalian

mengapa?

 

apakah kamu rindu padaku wkatu itu

atau hany ingin tahu?

sebab akibatnya atau...

 

mengapa wajah cantik berjilbab biru itu sedih sekarang

ataukah sedang apa?

akubaru menyadarinya

 

suamiku marah

apa karena kenal aku?

bukan jawabnya singkat

 

ada apa?aku mau tahu

aku malu...

tidak usah jawab...

 

dalam hatiku 

baru tahu gadis imut dan cantik ini 

ternyata sudah bersuami

 

dijogja sendirian

ya jawabnya singkat

entah mengapa..

 

sambil kerja mas 

dan kuliah

jawabnya singkat

 

apakah suamimu pernah ke jogja?

aku hanya di tinggal begitu saja

ngurus kebon sawitnya

 

ha?

setega itu kah ?

atau  benar gila, hilang lho nanti kamu

 

aku mencoba membuatnya gembira

bisa saja kamu mas

biar saja hilang ke hatimu

 

gila

tidak 

memang tidak bolehjatuh cinta lagi sama 

 

lelaki lain

salah duga nieh

jangan...

 

cinta tidak selamanya harus memiliki 

...

klise,,,,

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun