Mohon tunggu...
Alrid Ramadhan
Alrid Ramadhan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi 23107030071 UIN Sunan kalijaga

gabut

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Menjelajahi Labirin Pikiran: Apa Itu Skizofrenia?

23 Maret 2024   00:14 Diperbarui: 23 Maret 2024   00:21 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: sariasih.com

Skizofrenia merupakan salah satu penyakit mental yang kompleks dan sering kali membingungkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek skizofrenia, termasuk definisi, gejala, penyebab, pengobatan, dan pentingnya dukungan sosial.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang skizofrenia, kita dapat menghilangkan stigma yang melekat pada penyakit ini dan memberikan dukungan yang lebih baik kepada mereka yang terkena dampaknya.

Apa Itu Skizofrenia?

Skizofrenia adalah gangguan mental serius yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berperilaku. Gejala skizofrenia dapat bervariasi antara individu, tetapi umumnya meliputi delusi, halusinasi, gangguan pikiran, gangguan emosional, dan penurunan fungsi sosial.

Delusi adalah keyakinan yang salah dan tidak dapat diubah meskipun bukti yang jelas menentangnya. Halusinasi adalah pengalaman sensorik yang tidak nyata, seperti mendengar suara yang tidak ada. Gangguan pikiran meliputi kesulitan dalam mempertahankan pemikiran yang terorganisir dan logis.

Gangguan emosional dapat mencakup perubahan suasana hati yang tiba-tiba dan tidak wajar. Penurunan fungsi sosial dapat menghasilkan isolasi dan kesulitan dalam menjalin hubungan interpersonal.

sumber gambar: pojokjakarta.com
sumber gambar: pojokjakarta.com
Penyebab Skizofrenia

1. Genetik: Ada bukti bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi risiko seseorang mengembangkan skizofrenia. Jika ada riwayat keluarga dengan skizofrenia, risiko seseorang untuk mengembangkan kondisi ini meningkat.

2. Perubahan Kimia di Otak: Skizofrenia diduga terkait dengan perubahan kimia di otak, terutama dalam neurotransmiter seperti dopamin dan glutamat. Ketidakseimbangan kimia ini dapat mempengaruhi fungsi otak dan menyebabkan gejala skizofrenia.

3. Faktor Lingkungan: Beberapa faktor lingkungan juga dapat berperan dalam perkembangan skizofrenia. Misalnya, paparan stres kronis, trauma fisik atau emosional, serta penggunaan obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko seseorang mengembangkan skizofrenia.

4. Struktur Otak: Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan struktur otak pada individu dengan skizofrenia. Misalnya, volume otak yang lebih kecil atau perubahan dalam aktivitas beberapa bagian otak tertentu.
Penting untuk dicatat bahwa skizofrenia adalah kondisi kompleks dengan berbagai faktor yang berkontribusi. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami secara menyeluruh penyebab pasti skizofrenia.

Diagnosis dan Pengobatan Skizofrenia

Diagnosis skizofrenia biasanya dilakukan oleh seorang profesional kesehatan mental, seperti psikiater atau psikolog, berdasarkan gejala yang dialami oleh individu serta riwayat medis dan riwayat keluarga. Beberapa langkah yang umum dilakukan dalam proses diagnosis skizofrenia meliputi:

1. Wawancara Klinis: Profesional kesehatan mental akan melakukan wawancara dengan individu untuk mendapatkan informasi tentang gejala yang dialami, riwayat keluarga, dan riwayat medis.

2. Evaluasi Gejala: Profesional kesehatan mental akan mengevaluasi gejala yang dialami oleh individu, seperti delusi, halusinasi, gangguan pikiran, dan perubahan perilaku.

3. Tes Penunjang: Tes penunjang seperti tes darah dan pemeriksaan pencitraan otak mungkin dilakukan untuk mengeliminasi kemungkinan penyebab lain dari gejala yang dialami.

 sumber gambar: health.kompas.com
 sumber gambar: health.kompas.com
Pengobatan skizofrenia biasanya melibatkan kombinasi terapi obat dan terapi psikososial. Beberapa jenis pengobatan yang umum digunakan meliputi:

1. Obat Antipsikotik: Obat antipsikotik digunakan untuk mengurangi gejala psikotik seperti delusi dan halusinasi. Ada dua kelas utama obat antipsikotik, yaitu obat antipsikotik tipikal dan atipikal.

2. Terapi Psikososial: Terapi psikososial meliputi berbagai pendekatan seperti terapi kognitif, terapi keluarga, dan pelatihan keterampilan sosial. Tujuannya adalah membantu individu mengelola gejala, meningkatkan fungsi sosial, dan meningkatkan kualitas hidup.

3. Dukungan Sosial: Dukungan sosial dari keluarga, teman, dan kelompok dukungan dapat membantu individu dengan skizofrenia mengatasi tantangan sehari-hari dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Pengobatan skizofrenia harus disesuaikan dengan kebutuhan individu dan dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan mental.

Dukungan Sosial

Dukungan sosial memainkan peran penting dalam perjalanan pemulihan individu dengan skizofrenia. Keluarga, teman, dan masyarakat dapat memberikan dukungan emosional, informasi, dan bantuan praktis untuk membantu individu mengatasi tantangan yang dihadapi.

Penting bagi kita untuk menghilangkan stigma yang melekat pada skizofrenia dan memberikan lingkungan yang inklusif bagi mereka yang terkena dampaknya. Edukasi masyarakat tentang skizofrenia dapat membantu meningkatkan pemahaman dan empati terhadap individu dengan penyakit ini.

sumber gambar: klikdokter.com
sumber gambar: klikdokter.com
Dengan pemahaman yang lebih baik tentang skizofrenia, kita dapat menghilangkan stigma, memberikan dukungan yang lebih baik, dan mempromosikan inklusi bagi individu dengan penyakit ini. Penting untuk terus melakukan penelitian dan memperbaiki pendekatan pengobatan skizofrenia agar individu yang terkena dampak dapat mencapai pemulihan yang optimal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun