Teringat wajahmu; manis dan polos
Luapkan peluh mengenangnya sendu
Perciknya menyerakkan huruf-huruf;
Namamu terburai di atas meja penuh kertas
Kupilih satu-satu dan kugambar hati-hati
Wajahmu! Wajahmu lagi!
Aku menertawakan diri selepas-lepasnya
Menunggu dilepaskan dari dalam jeruji,
Yang sudah jadi rumah bagi penggilamu
Dumai, 7 Feb 2019
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!