Albert Ellis membuat model sederhana yang disebut "ABC Theory", di mana "A" adalah peristiwa yang terjadi, "B" adalah pikiran atau keyakinan kita tentang peristiwa itu, dan "C" adalah akibat emosional yang kita rasakan. Banyak orang percaya bahwa peristiwa (A) langsung menyebabkan perasaan (C), tetapi sebenarnya yang menentukan adalah cara kita berpikir tentang peristiwa (B). Misalnya, jika seorang teman tidak menyapa kita dan kita berpikir, "Dia pasti marah padaku," kita akan sedih. Tapi jika kita berpikir, "Mungkin dia sibuk," kita bisa tetap tenang. Oleh karena itu, bukan peristiwa yang mempengaruhi perasaan kita, tetapi makna yang kita berikan kepadanya.
Ellis berpendapat bahwa banyak penderitaan emosional manusia berasal dari pikiran irasional. Contohnya keyakinan yang tidak realistis atau penuh tuntutan, seperti "Hidup harus adil!" Ia menekankan bahwa berpikir rasional tidak berarti berpura-pura positif, melainkan itu berarti mengubah cara berpikir yang salah agar lebih sesuai dengan keadaan. Perasaan juga berubah seiring dengan pikiran. Mereka dapat berubah dari cemas menjadi santai atau dari putus asa menjadi bersemangat. Ini adalah dasar dari terapi berpikir positif Ellis, yang kemudian membentuk pendekatan kontemporer seperti CBT, yang memungkinkan perubahan dalam hidup melalui perubahan pikiran.
Fokus dari dunia luar ke kekuatan batin manusia berubah dalam pemikiran Ellis. Ellis menekankan bagaimana logika dan kesadaran rasional membentuk emosi, sama seperti filsuf Stoik yang menekankan pengendalian diri. Ia percaya bahwa berpikir positif bukanlah sekadar optimisme kosong, melainkan tugas intelektual untuk memilih cara berpikir yang realistis dan sehat agar emosi kita juga baik. Dengan mengubah cara kita berpikir, kita dapat mengubah perasaan kita, dan dengan mengubah perasaan kita, kita memiliki kesempatan untuk hidup yang lebih baik.
BibliografiÂ
Tim PRMN 12. (2022). Profil Epictetus, dari Budak Menjadi Filsuf yang Menginspirasi Banyak Orang.Â
Mardiansyah. (2024). Kutipan Stoikisme untuk Anak Muda: Panduan Menemukan Kedamaian dan Kekuatan Batin.Â
Purba, S. (2025). Marcus Aurelius | Filsuf Sekaligus Kaisar.Â
Pranowo, Y. (2023). Apa itu stoikisme? Mengenal aliran filsafat pengendali diri dan pencegah depresi.Â