1. Metode Conversio
Menurut Aurelius, metode conversio adalah sebuah proses mengubah atau membalikkan arah batin manusia, beralih dari reaksi negatif terhadap dunia luar menuju kedamaian dan penerimaan diri. Dalam Meditations, ia menulis "If you are distressed by anything external, the pain is not due to the thing itself, but to your estimate of it; and this you have the power to revoke at any moment." Yang artinya jika kamu terganggu oleh sesuatu dari luar, penderitaan itu bukan disebabkan oleh hal tersebut, melainkan oleh penilaianmu terhadapnya, dan kamu memiliki kekuasaan untuk mengubahnya kapan pun. Jadi, conversio menunjukkan perubahan kesadaran dari luar ke dalam, dari keinginan untuk mengubah dunia menjadi kemampuan untuk mengubah diri sendiri. Seseorang menemukan ketenangan batin dengan berpikir positif dan menerima keadaan yang tidak dapat diubah.
2. Metode Latihan (Askesis)
Pengertian tentang Askesis yang berasal dari kata Yunani "sksis", yang berarti "latihan" atau "disiplin diri", adalah teknik latihan mental dan rohani yang digunakan oleh para filsuf Stoik untuk mencapai ketenangan batin dan kebijaksanaan.Tujuannya adalah untuk mendidik pikiran supaya tetap tenang, logis, dan bijak dalam menghadapi situasi apa pun yang terjadi dalam hidup. Sebagai seorang kaisar yang menghadapi tekanan, perang, dan tanggung jawab besar, Aurelius menggunakan askesis di kehidupan sehari-harinya.Â
Memisahkan Dua Hal antara Fortuna dan Virtue
Terdapat dua prinsip untuk dapat membedakan dua hal utama dalam Latihan Stoik:
- Fortuna (Nasib/ Hal yang berada diluar kendali kita), merupakan segala sesuatu yang tidak berasal dari diri kita sendiri, seperti cuaca, penyakit, kematian, pendapat orang lain, posisi sosial, atau keberuntungan. Fortuna tidak dapat diprediksi dan tidak dapat dikontrol. Stoik mengajarkan untuk menerima hal-hal ini dengan tenang karena menentangnya hanya menyebabkan penderitaan.
- Virtue (Kebajikan/ Hal yang berada didalam kendali kita), merupakan segala sesuatu yang berasal dari diri kita sendiri, seperti pikiran, sikap, reaksi, dan tindakan.Â