Bahkan dalam kaitannya dengan program pengurangan emisi, dana-dana dari perdagangan karbon harusnya bisa dialokasikan untuk pembangunan trotoar dan fasilits pendukungnya. Lebih keren lagi ketika aktivitas jalan kaki ke kantor bisa dijadikan KPI (key performance indikator) untuk mendapatkan insentif. Atau bahkan pemerintah memberikan skema subsidi atau insentif dana carbon bagi kaum pedestrian yang memenuhi jumlah kilometer jarak jalan kaki saat jam kantor atau berangkat menuju tempat kerja. Apalagi sekarang banyak program aplikasi untuk menjadi evident yang menunjukan dari aktivitas berjalan kaki tersebut.
Jika ini terjadi artinya pemerintah serius dalam mendorong warga menjadi lebih sehat dan concern dalam kegiatan yang ramah lingkungan. Bahkan jika ini dilakukan bukan tidak mungkin kota-kota besar di NKRI akan lebih hijau. Sehingga indek dan kualitas udara akan semakin baik. Ujungnya selain kota lebih sehat maka kualitas kebugaran dan kebahagian warga akan meningkat.
Penggerak ekonomi dan Gaya hidup sehat
Walking tour adalah bentuk wisata yang sedang menjadi trend akhir-akhir ini. Gejala ini tidak hanya di Indonesia. Tetapi di banyak negara walking tour menjadi pilihan favorite bagi para wisatawan. Kota tua walking tour, Borobudur walking tour, Sydney walking tour, walking tour in dubai adalah beberapa contoh promosi wisata yang sedang hits. Â Semua kota di dunia berlomba untuk menata jalur trotora untuk pejalan kaki tersebut.
Para wisatawan selain bisa menikmati lebih intim keindahan kota/ destinasi wisata juga kegiatan walking tour ramah dikantong. Â Tentuinya ada banyak konten dalam walking tour. Mulai jalan mengitari keindahan bangunan dan kota yang diselingi destinasi kuliner. Â Termasuk mengunjungi pusat pertokoan yang menjual aneka oleh-oleh dan suvenir. Tidak hanya itu kegiatan mengabadikan momen bersama dan foto-foto ceria menjadi sangat mudah untuk dilakukan ketika walking tour menjadi pilihan.
Walking tour juga menjadi sarana part time job untuk mahasiswa atau siswa bahkan para pemuda di kota tersebut. Mereka sangat antusias menjelaskan dan memandu para wisatwan. Tentu menjadi tour guide memerlukan beberapa persyatan yang diwajibkan oleh agent wisata. Seperti penguasaan bahasa inggris, pengetahuan terkait objek wisata dan lokasi/ destinasi wisata juga perilaku ramah wisatawan adalah sebagain kompetensi yang harus dimiliki.
Kegiatan walking tour bisa berjalan dengan baik ketika sarana trotoar mendukung. Akan menjadi menjengkelkan ketika walking tour keliling kota dihadapkan dengan kondisi trotoar rusak dan tidak memadai. Bukannya senang berkeliling kota sambil wisata malah akan menjadi stres dan khawatir ketabrak kendaraan. Kondisi tersebut tentu harus menjadi perhatian serius pemerintah. Banyak sekali multiflier effect dari hadirnya kondisi torotoar yang baik. Lapangan kerja tercipta. Kenyamanan warga terjaga. Dan hidup sehat bisa diwujudkan dengan murah dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.
Bahkan yang tidak kalah mengejutkan dari kehadiran jalur trotoar yang memicu gaya wisata secara walking tour adalah tumbuhnya industri kreatif fashion. Â Banyak sekali sekarang model jersy atau kaos khusus untuk olah raga jogging yang sangat staylist. Â Termasuk sepatu, tumbler, jam tangan khusus lari atau jalan termasuk aneka aplikasi untuk mendukung kegiatan walking tour maupun jalan pagi sehat. Â Serta tentunya tumbuhnya UMKM pangan dan aneka kuliner untuk menyambut para wisatawan dan pehobi olah raga jalan sehat.
Terkait gaya hidup sehat. Saat ini sedang menggejala melakukan japanese interval walking (JIW). Tips dalam japanes walking dilakukan dengan 3 (tiga) menit jalan cepat dan 3(tiga) menit berikutnya jalan lebih lambat. Kegiatan ini dilakukan dalam durasi 30 menit. Penelitian membuktikan jika JIW dilakukan dengan konsisten banyak manfaat kesehatan didapat.