Mohon tunggu...
Alin You
Alin You Mohon Tunggu... Insinyur - Penyuka fiksi, khususnya cerpen dan novel.

PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) • Penulis Amatir • Penyuka Fiksi • Penikmat Kuliner • Red Lover Forever • Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Fiksi Horor dan Misteri] Kehebohan di Ruang Makan

28 September 2016   22:08 Diperbarui: 30 September 2016   18:23 705
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seketika pikiran Ranti pun melayang ke Gea -- buah hati semata wayangnya, hasil pernikahannya dengan Haryadi. 

Apa kabarnya Gea, ya? Semoga ia baik-baik di rumah. Semoga Gea nggak rewel selama ditinggal olehku. 

Batin Ranti meringis. Bagaimanapun sebagai ibu, ia selalu berat bila harus berpisah dengan buah hatinya. Apalagi Gea itu masih berumur tiga tahun, yang artinya masih harus selalu mendapatkan perhatian ekstra dari kedua orangtuanya. Tapi ya, apalah dayanya. Profesinya sebagai PNS (Pegawai Negeri Sipil) kadang menuntutnya harus profesional, termasuk harus siap bila mendapat tugas ataupun diklat di mana saja. Beruntung ia memiliki suami super sabar seperti Kang Haryadi, yang selalu siap sedia ketimpahan tugas menjaga Gea saat Ranti harus tugas di luar kota.

"Ayo, ngalamunan saha ieu teh? Ntar kesambet setan pocong baru nyaho." Colekan dan teguran Fania menyadarkan Ranti. Dilihatnya mereka telah memasuki ruang makan yang penuh sesak oleh peserta diklat yang sedang menikmati sarapan.

Dan saat tengah mengantri nasi goreng di meja prasmanan, sebuah seruan mengagetkan Ranti dan kedua temannya.

"Ranti, ntar makannya di sini ya?"

Itu suara Rudi, teman sekantor Ranti. Ia melambaikan tangannya meminta Ranti untuk bergabung dengannya.

Ada apa sih si Rudi itu? Lebay pisan.

Tapi Ranti hanya menganggukkan kepala seraya segera menuangkan beberapa centong nasi goreng ke atas piringnya. Antrian di belakangnya masih ada dan Ranti tak mau ditegur hanya karena mendengar seruan Rudi.

"Yeuh, aya naon, Mang Rudi?" ujar Ranti setelah mengambil duduk di depan Rudi.

"Sendiri aja? Tika mana?" Rudi bertanya sambil celengak-celenguk ke kiri dan ke kanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun