Mohon tunggu...
Ali Musri Syam
Ali Musri Syam Mohon Tunggu... Sekretaris - Belajar Menulis

Pekerja, menyukai sastra khususnya puisi, olahraga khususnya sepakbola, sosial politik. Karena Menulis adalah cara paripurna mengeja zaman, menulis adalah jalan setapak menjejalkan dan menjejakkan kaki dalam rautan sejarah, menulis menisbahkan diri bagi peradaban dan keberadaban. (Bulukumba, Makassar, Balikpapan, Penajam Paser Utara) https://www.facebook.com/alimusrisyam https://www.instagram.com/alimusrisyam/

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Hakikat Sepi

6 Maret 2022   21:21 Diperbarui: 6 Maret 2022   21:22 2584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Hakikat Sepi / Dokpri @ams99 By. Text On Photo 

Puisi : Hakikat Sepi

Dalam sepi Aku gamang
Hendak bertualang namun enggan
Hendak tafakur namun segan

Betapa tidak, sepi mengajarkan kehilangan
Tentang sesuatu yang pernah erat di genggaman
Sepi mengantarkan keinginan
Untuk melepas yang menggerogoti pikiran

Sepi adalah perasaan yang menepi
Dari segala riuh tak terkendali
Dari segalam macam elaborasi
Penuh demagogi

Sepi menihilkan kemungkinan-kemungkinan
Menambatkan rona batin
Terbelenggu keangkuhan
Dunia penuh kefanaan

Sepi adalah suara yang sembunyi; hening
Di balik hati yang presisi
Dalam pengembaraan penuh intuisi
Menjelma nurani

Kini, dalam sepi Aku yakin
Menemukan cinta hakiki
Menuju rindu Ilahi

Penajam Paser Utara, 3 Maret 2022
Ali Musri Syam Puang Antong

Puisi Sebelumnya: Terbentang Rindu dan Doa Antara Kiev dan Moskow

Puisi Pilihan: Menunggu Kau Kembali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun